Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya menerapkan protokol kesehatan termasuk di pasar di Kota Pahlawan tersebut. Seiring ditemukan kasus Corona COVID-19, sejumlah pasar di Surabaya tutup sementara.
Upaya ini dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk melindungi pedagang dan pembeli di pasar tersebut. Penutupan sementara pasar ini juga jangka waktunya berbeda-beda. Salah satunya Pasar Kapasan sudah lebih dulu buka pada 18 April 2020. Protokol kesehatan diintensifkan di pasar tersebut.
Protokol kesehatan antara lain penerapan bilik sterilisasi, kipas sterilisasi serta menyediakan cairan pembersih tangan dan masker kepada pengunjung dan pedagang. Bahkan hingga penyemprotan disinfektan.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah Kota Surabaya pun sudah menerapkan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19 di pasar. Salah satunya dengan menata ulang pasar tradisional yang disesuaikan dengan protokol penanganan COVID-19. Mulai dari membagi-bagikan masker dan hand sanitizer untuk pedagang, pengecekan suhu tubuh, memasang wastafel dan bilik sterilisasi hingga penerapan physical distancing di lingkungan pasar.
Bahkan terbaru, Pemkot Surabaya juga meminta pedagang satu dengan yang lain memberi jarak dagangannya dan memastikan pembeli tidak kontak fisik secara langsung dengan para pedagang.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, setiap hari ia bersama jajarannya terus gencar turun untuk melakukan operasi dan sosialisasi. Hal itu terus menerus dilakukan agar masyarakat dapat menjadikan aturan tersebut sebagai kebiasaan. Misalnya dalam penggunaan masker setiap harinya saat di luar rumah.
"Kami juga senantiasa menjadikan itu sebagai kebiasaan. Karena yang belum biasa menjadi biasa itu sulitnya,” kata Hebi seperti dikutip dari Surabaya.go.id, Selasa, 5 Mei 2020.
Selain itu, Surabaya juga sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi memperkecil ruang gerak warga sehingga memudahkan petugas dalam mengurangi penyebaran virus corona COVID-19 yang penyebarannya dapat dengan mudah terjadi antarmanusia.
Meski demikian, ada sejumlah pasar tutup sementara di Surabaya, Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk cegah penyebaran COVID-19. Berikut daftar pasar di Kota Surabaya yang ditutup sementara akibat pandemi Corona COVID-19:
1. Pasar Simo dan Simo Gunung
Pasar Simo di Jalan Simo Kalangan dan Pasar Simo Gunung di Jalan Banyu Urip, Surabaya, Jawa Timur ditutup mulai 7 Mei 2020. Pasar tersebut rencananya akan ditutup selama 14 hari, yaitu hingga hingga 20 Mei 2020.
Penutupan pasar dilakukan seiring ada pedagang yang terkonfirmasi positif Corona COVID-19. Mengutip surat edaran nomor SU-950/01/V/2020 mengenai pemberitahuan penutupan Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung, berdasarkan hasil rapat koordinasi antara sejumlah pihak terkait.
Di antaranya, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah, PD Pasar Surya, Camat Sawahan dan Camat Sukomanunggal pada 6 Mei 2020 di ruang rapat kantor Satpol PP Surabaya, memutuskan para pedagang Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung tidak beraktivitas berjualan di dalam pasar mulai 7 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 14 hari ke depan.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggelar rapid test di dua pasar dan pasar tumpahan tersebut pada Kamis, 7 Mei 2020. Rapid test ini juga digelar untuk melindungi pembeli dan pedagang. Dari rapid test tersebut, lima orang dinyatakan reaktif. Oleh karena itu, sesuai protokol, Pemkot Surabaya juga menutup sementara kedua pasar itu dan transaksi belanja tetap bisa dilakukan online.
Meski tutup, Pemkot Surabaya berupaya beri bantuan bagi pedagang terdampak. Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro juga menyatakan pihaknya sudah mendata para pedagang yang terdampak dan akan bersurat kepada Dinas Sosial Surabaya untuk diberikan intervensi berupa bantuan.
"Kita data untuk pedagang yang ada di PD Pasar Surya. Kemudian, warga yang terdampak kita minta kecamatan untuk mendata. Kemudian dikirim ke Dinsos supaya ada intervensi dari pemkot," katanya.
2. Pasar Kupang Gunung
Pasar Kupang Gunung di Jalan Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur tutup sementara selama 14 hari seiring ada temuan dua pedagang di pasar setempat yang positif terjangkit virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.
Humas PD Pasar Surya, Zaini menuturkan,Pasar Kupang Gunung Surabaya tutup mulai Sabtu, 2 Mei 2020 hingga 14 hari ke depan. Penutupan sementara pasar ini lantaran ada pedagang yang dinyatakan positif Corona COVID-19.
Pihaknya juga sudah mensosialisasikan mengenai penutupan sementara akibat COVID-19 kepada pedagang. PD Pasar Surya juga setiap hari menyemprot disinfektan terhadap pasar yang dikelola PD Pasar Surya. "Ada pedagang yang sehari-hari beraktivitas di pasar dinyatakan positif," ujar Zaini saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 2 Mei 2020.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
3. Pasar Jojoran I Surabaya
Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, ditutup selama 14 hari, mulai 5 sampai 18 Mei 2020. Alasannya, ada pedagang di pasar setempat yang meninggal dunia karena terpapar Corona Covid-19.
Kecamatan Gubeng juga telah mengeluarkan surat Nomor 800/413/436.9.8/2019 perihal Penutupan Sementara Pasar Jojoran yang ditujukan kepada pengelola Pasar Jojoran I.
Surat itu menindaklanjuti surat dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Mojo dan hasil pemantauan di lapangan, bahwa masyarakat sekitar Pasar Jojoran I resah setelah ada pedagang pasar yang meninggal dunia karena Corona Covid-19.
“Benar ditutup, lebih cepat lebih baik,” ujar Suprayitno, Camat Gubeng Surabaya seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (3/5/2020).
4. Pasar Gresik PPI di Surabaya
Mengantisipasi penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkanCOVID-19, ratusan pedagang yang berjualan di Jalan Jepara Surabaya diminta tidak beroperasional. Ini berlaku mulai Rabu, 15 April 2020 hingga 14 hari ke depan. Pemberlakuan ini juga termasuk Pasar Gresik PPI yang dikelola PD Pasar Surya di kawasan setempat.
Hal ini tertuang dalam surat dari Kecamatan Krembangan nomor 300/323/436.9.15/2020. Surat tersebut ditandatangani Camat Krembangan Agus Tjahyono, tertanggal 14 April 2020.
"Sementara diminta tutup selama 14 hari. Nanti akan dievaluasi setelah itu," ungkap Agus Tjahyono.
Ia menuturkan, dikeluarkannya surat nomor 300/323/436.9.15/2020 berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya yang juga tertanggal 14 April 2020. Surat yang dimaksudkan nomor 443/15943/436.7.2/2020. Dalam surat itu menyebutkan ada 26 kasus COVID-19 di wilayah Jalan Gresik PPI dan masih berpotensi bertambah.
"Sampai Selasa, 14 April sore masih 26 kasus. Malamnya saya dapat kabar sudah meningkat menjadi 30 kasus,” terangnya.
Advertisement
5. Pasar Kapasan
Perusahaan Daerah Pasar Surya menutup pasar Kapasan Surabaya selama 14 hari. Hal tersebut tertuang dalam sebuah surat edaran ber kop Pasar Surya dengan Nomor: SU-758/01/IV/2020, Pasar Kapasan ditutup selama 14 hari terhitung sejak 4 April 2020.
Dalam surat yang ditandatangani oleh tiga direktur PD Pasar Surya Surabaya itu disebutkan, penutupan pasar karena ada salah satu orang yang sehari-hari beraktivitas di pasar tersebut telah dinyatakan confirm positif covid-19.
Humas PD Pasar Surya, Zaini membenarkan perihal tersebut. Ia menyatakan, penutupan Pasar Kapasan terhitung mulai Sabtu hingga 14 hati ke depan. "Iya benar Pasar Kapasan tidak beroperasional," ujarnya, Sabtu, 4 April 2020.
Pasar Kapasan pun sudah dibuka pada 18 April 2020. Ada sejumlah ketentuan meski pasar ini dibuka. Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya, Taufiqurrahman menuturkan, tidak hanya pedagang atau pemilik stan yang memakai masker, tapi pengunjung juga diwajibkan memakai masker saat masuk pasar. "Kalau yang tidak memakai masker ya tidak diizinkan masuk pasar," katanya.
Dia menuturkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk menerapkan protokol kesehatan dalam rangka memutus rantai penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di lingkungan Pasar Kapasan.
Protokol kesehatan tersebut seperti penerapan bilik sterilisasi, kipas sterilisasi serta menyediakan cairan pembersih tangan dan masker kepada pengunjung dan pedagang. Bahkan hingga penyemprotan disinfektan.
Taufiqurrahman mengatakan, di Pasar Kapasan Surabaya ada lima bilik sterilisasi, lima wastafel portable, tujuh kipas seterilisasi dan cairan pembersih tangan yang ada di beberapa sudut pasar. "Kami berharap setiap toko menyediakan cairan pembersih tangan dan menyediakan masker bagi karyawannya," tutur dia.
6. Pusat Grosir Surabaya (PGS)
Gedung Pusat Grosir Surabaya (PGS) Jalan Raya Dupak Nomor 1, Gundih, Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur ditutup selama 14 hari. Hal ini seiring ada empat pedagang atau pemilik toko/stan setempat telah didiagnosa positif terjangkit COVID-19.
"Rencananya tutup mulai besok (5 April-red) sampai 14 hari ke depan," kata Manager Operasinal PGS Agung Santoso
Penutupan tersebut berdasarkan instruksi dari Dinas Perdagangan Surabaya menindaklanjuti surat pemberitahuan Dinas Kesehatan Surabaya dengan Nomor 443/15/15473/436.7.2/2020 agar menjalankan protokol di area publik.
Dalam surat tersebut diinformasikan ada empat orang penderita yang telah didiagnosa COVID-19 bekerja dan memiliki toko di lantai 2, 3 dan 4 PGS.
"Tapi, surat dari dinas kesehatan tidak menyampaikan secara detail terkait hal itu. Cuma disampaikan sebatas ada pemilik toko di PGS yang positif COVID-19. Kami diminta mengikuti arahan pemkot dengan penutupan sementara," ujar Manager Operasinal PGS Agung Santoso seperti dikutip Antara.