3 Daerah di Jatim Bakal Dapat Tambahan Mobil Laboratorium Pemeriksaan COVID-19

Pemerintah segera mengirimkan tiga unit tambahan mobil laboratorium tersebut sebagai upaya percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 di Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2020, 21:34 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 17:00 WIB
Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Petugas medis menata sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan berupaya menambah tiga unit mobil laboratorium untuk Jawa Timur. Hal ini sebagai upaya penanganan COVID-19 di daerah itu.

"Tiga unit kita upayakan lagi, satu di Lumajang, satu di Surabaya dan satu lagi di Sidoarjo," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat meninjau mobil laboratorium bio safety level dua di Surabaya yang dipantau di Jakarta, Rabu, (27/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Dalam waktu dekat pemerintah segera mengirimkan tiga unit tambahan mobil laboratorium tersebut sebagai upaya percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 di Jawa Timur.

Doni mengakui dalam beberapa waktu terakhir kasus peningkatan COVID-19 memang terjadi di Jawa Timur. Namun, dalam waktu bersamaan pemerintah setempat juga berupaya mempercepat penanganan.

"Pemerintah Jawa Timur dan Kota Surabaya memperbanyak laboratorium untuk pemeriksaan," kata dia.

Sesuai arahan Presiden kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, kata dia, pemeriksaan dan testing yang masif harus terus dilakukan di Tanah Air.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kombinasikan Data Analitik

Untuk percepatan penanganan COVID-19 di Jawa Timur, pemerintah pusat telah mengirimkan dua unit mobil laboratorium bio safety level dua. Selain mengandalkan teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR), pemerintah juga telah mengombinasikan data analitik sehingga pasien ODP dan PDP akan diketahui, kemudian direkam dan dianalisa dengan anggota keluarga hingga tetangga pasien tersebut.

Dengan cara tersebut tenaga medis akan lebih mudah mengetahui dan tepat sasaran mengkarantina siapa saja yang terpapar COVID-19 dari pasien sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya