Jatim di Posisi 2 untuk Tambahan Kasus Baru Corona COVID-19 pada 1 Juli 2020

Dari pemeriksaan didapatkan kasus konfirmasi positif Corona COVID-19 sebanyak 1.385 orang sehingga total 57.770 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2020, 18:32 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2020, 18:31 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur masih mencatatkan kembali pasien baru terbanyak Corona COVID-19 di Indonesia pada Rabu, (1/7/2020). Namun, kali ini posisi Jawa Timur berada di posisi dua.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, pemeriksaan sudah dilakukan terhadap 21.738 spesimen. Total spesimen yang sudah diperiksa menjadi 825.636 spesimen.

Dari pemeriksaan ini, didapatkan kasus konfirmasi positif Corona COVID-19 sebanyak 1.385 orang sehingga total 57.770 orang.

Yurianto menuturkan, dari tambahan pasien baru Corona COVID-19 terbanyak di DKI Jakarta sebanyak 217 orang dan sembuh 168 orang. Kemudian disusul Jawa Timur dengan melaporkan 185 kasus baru dan 187 sembuh.

Selanjutnya Jawa Tengah melaporkan 173 kasus baru dan 100 sembuh, Maluku Utara mencatat penambahan 147 pasien baru Corona COVID-19 dan 7 sembuh, Sulawesi Selatan melaporkan 130 kasus dan 52 pasien sembuh dari Corona COVID-19.

"Jawa Timur melaporkan 185 kasus baru dan 187 sembuh," ujar Yurianto dalam konferensi pers, Rabu (1/7/2020).

Berdasarkan laporan media harian COVID-19 1 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, Jawa Timur mencatatkan tambahan pasien baru sebanyak 185 orang sehingga total menjadi 12.321 orang.

Pasien sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 187 orang sehingga menjadi 4.199 orang. Di satu sisi, pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah 33 orang menjadi 926 orang.

"16 provinsi yang melaporkan kasus baru di bawah 10 dan 5 provinsi tanpa ada kasus baru," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pasien Sembuh dari Corona COVID-19

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Selain itu, pasien sembuh dari Corona COVID-19 lebih banyak dari kasus positifnya antara lain Bali melaporkan 34 kasus dan 62 orang sembuh, Banten mencatat 10 kasus baru dan 21 sembuh, Kalimantan Timur melaporkan tujuh kasus dan 15 sembuh.

Kemudian Maluku mencatat tujuh kasus baru dan 18 sembuh, Papua Barat mencatat tiga kasus baru dan 12 sembuh, Jambi tanpa ada kasus baru dan delapan sembuh, Sulawesi Tengah melaporkan tanpa ada kasus dan empat sembuh, Kalimantan Utara melaporkan tanpa kasus baru dan dua sembuh, Gorontalo tanpa kasus baru dan tiga sembuh.

"Dalam satu minggu terakhir angka kesembuhan angka nasional 43,2 persen. Ini lebih rendah dari angka global 54,23 persen tetapi kalau kemudian teliti lebih lanjut tiap provinsi, 18 provinsi memiliki persentase di atas dunia," ujar dia.

Provinsi itu antara lain Sumatera Barat mencatat persentase 81,1 persen, Riau 73,5 persen persen, Bengkulu 71,2 persen, Lampung 79,3 persen, Bangka Belitung 86,8 persen, Kepulauan Riau 81,6 persen

Selanjutnya, Daerah Istimewa Yogyakarta 85,3 persen, Kalimantan Barat 81,9 persen, Kalimantan Timur 73,7 persen, Kalimantan Utara sebanyak 75,5 persen, Sulawesi Tengah 82,3 persen, Gorontalo 82 persen, Sulawesi Barat 72,8 persen.

"13 provinsi di atas 70 persen," ujar dia.

Yurianto menuturkan, kesembuhan ini dapat dicapai karena secara dini menemukan kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang dapat tertangani. Kapasitas rumah sakit tingkat hunian secara nasional 55,59 persen dari kapasitas yang terpakai.

"Ada 21 provinsi bahkan tingkat hunian 55,59 persen. Lima provinsi di atas 70 persen antara lain Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua dan NTB,"ujar dia.

Ia menuturkan, pasien sembuh dari Corona COVID-19 sebanyak 789 orang sehingga total 25.595 orang. Pasien meninggal 58 orang sehingga total 2.934 orang.

"Kalau kita lihat data meninggal secara nasional 5,09 persen dari total kasus konfirmasi positif. Data global 5,28 persen artinya di bawah rata-rata dunia," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya