Aplikasi Sistem Rujukan Satu Pintu Pemprov Jatim Sediakan Operator 24 Jam

One Gate Referral System untuk COVID-19 ini menyatukan sistem rujukan pasien COVID-19 ke 99 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur dan juga RS Darurat Lapangan Indrapura.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 08 Jul 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 18:15 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Minggu (10/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Aplikasi sistem rujukan satu pintu atau One Gate Referral System hasil kolaborasi Pemprov Jatim bersama Pangkogabwilhan II ternyata juga menyediakan operator yang standby 24 jam menerima telepon untuk mencarikan rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 yang sedang kosong. 

Selain itu, pasien juga dapat diarahkan ke RS yang sesuai, baik untuk kasus ringan sedang, maupun berat. One gate referral system ini bersifat real time dan di input oleh setiap rumah sakit, sehingga data yang ada adalah data akurat yang sesuai kondisi masing-masing rumah sakit. 

One Gate Referral System untuk COVID-19 ini menyatukan sistem rujukan pasien COVID-19 ke 99 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur dan juga RS Darurat Lapangan Indrapura. 

Di tahap awal saat diluncurkan, sudah ada sebanyak 31 RS rujukan COVID-19 di kawasan Surabaya Raya yang sudah terkoneksi dan terintegrasi datanya dalam One Gate Referral System. Aplikasi ini akan memuat data ketersediaan fasilitas pelayanan pasien covid-19 secara real time. 

Mulai ketersediaan ruang RIK di setiap rumah sakit, ketersediaan ruang isolasi bertekanan negatif maupun tidak bertekanan negatif, ketersediaan ICU, hingga ketersediaan ruang HCU di masing-masing RS rujukan COVID-19.

Dengan kehadiran sistem baru ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap agar kondisi kamar dan pasien di 31 rumah sakit ini bisa terpetakan dan terpantau secara real time. Sehingga bisa mempercepat pendistribusian pasien sekaligus mempercepat layanan kepada masyarakat.

"Maka di dalam sistem ini semua akan terpetakan. Harapannya adalah ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan sesuai kualifikasi kondisi pasien," ungkap Khofifah, ditulis Rabu (8/7/2020). 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kecepatan Penanganan dan Pelayanan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (8/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Orang nomor satu di Jatim ini mencontohkan, jika ada seseorang  yang perlu dirujuk di RS COVID-19, bisa dilihat kebutuhan RIK-nya. Apakah itu RIK biasa atau negative pressure bahkan kebutuhan ICU atau HCU nya. Kemudian dengan sistem ini, pasien tersebut akan dirujuk ke rumah sakit yang menyediakan sesuai  kebutuhan pasien tersebut. 

Prinsip dari sistem ini menurut Khofifah, ada kecepatan penanganan dan pelayanan. Dua hal tersebut sangat berdampak pada kesembuhan pasien.

"Prinsipnya adalah cepat dievakuasi, cepat dilayani, InsyaAllah cepat sembuh. Ini adalah pelajaran baik yang kita dapat dari RS Darurat Lapangan di sini. Kecepatan evakuasi, kecepatan pelayanan akan memberikan kecepatan kesembuhan," imbuh Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

"Dengan one gate referral system ini, harapannya masyarakat di Surabaya Raya yang membutuhkan layanan, sementara 31 rumah sakit rujukan,  akan terkonfirmasi sesuai dengan kebutuhan spesifikasinya," pungkas Khofifah. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya