Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama jajarannya mendatangi Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk menjenguk korban pencabulan. Empat orang korban tersebut di bawah umur yang berusia 5,7,8, dan 10 tahun.
Risma mengatakan, ia akan terus mendampingi dengan mendatangkan psikolog untuk menangani trauma kepada para korban tersebut. Selain itu, menurut dia, jika psikolog dinilai belum bisa memulihkan trauma korban maka akan ada pendampingan dari psikiater.
"Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog dan jika belum bisa nanti juga perlu psikiater," kata Risma seusai menemui korban, Sabtu (11/7/2020).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini akan memberikan intervensi kepada salah satu korban yang tidak sekolah untuk dibantu pendidikannya. Dia menuturkan, beberapa korban tersebut juga tidak memiliki akta kelahiran yang nantinya akan dibantu diselesaikan oleh Pemkot Surabaya.
"Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orangtuanya," tegasnya.
Tidak hanya itu, nantinya, anak yang tidak memiliki orangtua tersebut akan tinggal di shelter milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk dirawat dan disekolahkan.
"Ada yang sudah meninggal orang tuanya mungkin nanti bisa tinggal di sana," ujar Risma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kegiatan Risma Usai Kunjungi Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak
Seusai mendatangi Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, tanpa menunggu lama, Wali Kota Risma langsung melihat TKP di Makam Mbah Ratu Jalan Demak Surabaya.
Sesampainya di lokasi, ia langsung bekerja bakti dan memberi instruksi kepada dinas terkait untuk menebang pohon-pohon, membersihkan area pemakaman dan membuang barang-barang yang tidak terpakai.
Advertisement