Kepala Stasiun RRI Surabaya: Ada Pegawai Diusir dari Indekos Imbas Kabar Klaster COVID-19

Kepala Stasiun Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Surabaya, Sumarlina mengajak semua pihak untuk mempunyai empati karena stigma muncul di tengah masyarakat terkait COVID-19 masih tinggi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Jul 2020, 21:45 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 18:00 WIB
Stigma Negatif Virus Corona
Ilustrasi Pencegahan Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Stasiun Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Surabaya, Sumarlina menyampaikan tes usap atau tes swab ulang ketiga terhadap 54 karyawannya sudah keluar. 

"Hasilnya seluruhnya dinyatakan negatif. Dengan hasil ini itu berarti tudingan RRI Surabaya tidak aman terbantahkan," ujarnya, Sabtu (18/7/2020). 

Sumarlina berharap, hasil tes usap ketiga sekaligus menepis berita-berita mengagetkan sebelumnya, yang menyebut 54 pegawai RRI Surabaya positif COVID-19 karena dampak pemberitaan pada pegawai RRI sangatlah besar.

Dalam kesempatan ini, Sumarlina mengajak semua pihak untuk mempunyai empati dan dukungan. Sebab stigma yang muncul di tengah masyarakat terkait COVID-19 masih tinggi. Ia menceritakan, bagaimana imbas pemberitaan tentang COVID-19 banyak orang terdampak.

"Karyawan saya itu hasil swab satu dan kedua negatif, tapi karena pemberitaan yang masif tentang 54 positif COVID-19, ia sampai diusir dari kos-kosan-nya. Belum kecurigaan tetangga-tetangga. Jadi media harus mencerahkan juga jangan menjadi viral yang imbasnya sangat berdampak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar," tutur dia. 

Bagi RRI, kata Sumarlina, tes usap langkah baik. Hal itu sebagai bentuk transparansi. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan secepatnya dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dengan meminta tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test atau tes cepat.

"Dengan demikian kita bisa sama-sama saling jaga, karena ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi," terang Sumarlina.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

RRI Surabaya Tutup Sementara Kantor Selama Dua Minggu

RRI Surabaya tetap akan menutup kantornya selama dua minggu ke depan sesuai protokol kesehatan. Penutupan itu, kata Kepala RRI Surabaya, untuk menguatkan hasil negatif tes usap  terakhir, pegawai RRI Surabaya sudah bebas COVID-19. 

Ia berharap, hasil tes usap ketiga ini juga bisa menjadi konfirmasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, pegawai RRI Surabaya yang tetap melaksanakan operasional selama masa pandemi ini, negatif dari COVID-19.

Meski di-lockdown, siaran RRI Surabaya Pro1, Pro 2, dan Pro 4, full merelay dari siaran Pro 3 RRI yang konsen pada edukasi dan informasi COVID-19. Begitu juga dengan ChanalLima tetap siaran.

Sumarlina tetap mengimbau kepada seluruh karyawan RRI untuk tetap jalankan protokoler pencegahan COVID-19 dengan mengedepankan kebersihan dan kesehatan.

Ia menuturkan, keselamatan dan jaga diri menjadi hal penting karena memutus mata rantai penyebaran COVID-19 kuncinya ada pada disiplin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya