Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melaporkan ada 13 pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 pada Rabu, 12 Agustus 2020.
Pasien sembuh dari COVID-19 itu antara lain warga Panjeng, Wilangan, Tumpuk, Ronowijayan, Talun, Nglarangan, Bringin, dan dua warga Bondrang. Lalu warga Ponorogo, Trisono, dan Ngrupit.
Baca Juga
“Hari ini tidak ada penambahan kasus positif dan kembali terdampak 13 orang pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19,” ujar Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 12 Agustus 2020.
Advertisement
Dengan demikian, perkembangan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Ponorogo antara lain sembuh sebanyak 196 orang, meninggal lima orang, isolasi 18 orang. "Total 219 orang," ujar dia.
Dari total 219 kasus itu terdiri dari kelompok kasus Gontor 2 sebanyak 86 orang (sembuh 86), riwayat Surabaya sebanyak 23 orang (sembuh 19), Temboro 13 (sembuh 13), Ronowijayan 1 sebanyak 13 orang (sembuh 13).
Selain itu, Ronowijayan 2 sebanyak tujuh orang (sembuh 4 orang), PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang (sembuh 8), Panjeng sebanyak empat orang (sembuh 4), dan lain-lain sebanyak 65 (sembuh 49).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Warga Diingatkan Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Ia menuturkan, disiplin menerapkan protokol kesehatan harus menjadi perhatian bagi siapapun. “Selama vaksin COVID-19 belum tersedia, protokol kesehatan menjadi satu-satunya cara yang efektif sebagai tindakan pencegahan penyebaran,” ujar dia.
Ia menambahkan, menerapkan protokol kesehatan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga orang, dan demi keselamatan orang banyak.
Ipong mengimbau masyarakat tidak lengah dan tetap waspada dengan saling menjaga, saling peduli dan melindungi.
Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan antara lain pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Selain itu meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira dan berpikir positif, menerapkan ekstra disiplin terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah.
"Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar dia.
Ia menambahkan, masyarakat juga tingkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah. Kemudian mengaktifkan kembali peran satgas COVID-19 yang ada di desa dan kelurahan untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan di lingkungannya.
Advertisement
Selanjutnya
Selain itu, ia mengingatkan, jika terpaksa harus tetap bekerja dan melakukan kegiatan di luar rumah untuk tidak bersentuhan dengan anggota keluarga lain sebelum mandi.
Lalu segera mencuci pakaian dan masker dengan deterjen, jangan menggantung pakaian dan masker yang telah dipakai di luar rumah. "Bersihkan hp, tas, benda lain yang Anda bawa dari luar dengan disinfektan," kata dia.