Kerisauan Bupati Madiun Saat Susur Sungai

Bupati Madiun Ahmad Dawami melakukan susur sungai sepanjang 10 kilometer, Selasa (20/10/2020).

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 17:30 WIB
Muhadjir Effendy dan Bupati Madiun
Menko PMK Muhadjir Effendy minta setiap kabupaten/ kota memiliki paling sedikit satu mesin PCR usai bertemu Bupati Madiun Ahmad Dawami dan Wali Kota Madiun Maidi di Kantor Wali Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (17/7/2020). (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Surabaya- Bupati Madiun Ahmad Dawami melakukan susur sungai sepanjang 10 kilometer, Selasa (20/10/2020). Susur sungai dimulai dari Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, hingga pintu air di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo.

Kerisauan dirasakan Bupati Madiun sepanjang susur sungai. Penyebabnya, ia melihat sampah-sampah berserakan yang dibuang oleh warga. Tidak hanya itu, ia juga melihat sampah popok sekali pakai.

Ia menilai masyarakat tidak disiplin membuang sampah. Ia juga tidak menampik ada mitos di Madiun terkait popok.

“Mitosnya, samph popok dibakar bayi bisa sakit, tetapi sungai bukan tempat sampah,” ujar Bupati Madiun, seperti yang dikutip dari Solopos.com, Rabu (21/10/2020).

Ia mengungkapkan kegiatan susur sungai ini untuk mengecek kesiapan karena sebentar lagi musim penghujan. Kesiapan ini juga untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di titik-titik itu.

Pemkab Madiun sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pemerintah desa supaya mengajak masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan sampah di seluruh aliran sungai.

“Seluruh saluran sungai besar dan kecil harus dibersihkan,” ucap Bupati Madiun.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya