Imbauan Gubernur Khofifah Terkait Pelaksanaan Pilkada 2020

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, pilkada kali ini berbeda dengan sebelumnya, sebab wajib diperlakukan secara ketat khususnya untuk protokol kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2020, 07:58 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 07:58 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur dapat digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Hal ini seiring pihaknya melihat langsung kesiapan pilkada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

"Ini penting untuk memastikan Pilkada Serentak di Jatim tidak boleh menjadi klaster baru," kata Khofifah setelah mengunjungi kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 Desa Dahanrejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Selasa sore, 8 Desember 2020.

Ia mengatakan, pilkada kali ini berbeda dengan sebelumnya, sebab wajib diperlakukan secara ketat khususnya untuk protokol kesehatan karena berlangsung saat masa pandemi COVID-19, dilansir dari Antara.

Mantan Menteri Sosial ini meminta pihak KPU memastikan semua petugas KPPS di seluruh TPS sudah di tes cepat dengan hasil nonreaktif atau juga sudah mendapat pemeriksaan swab PCR dengan hasil negatif.

Pada kunjungan itu, Khofifah memberikan sumbangan berbagai perlengkapan protokol kesehatan seperti masker, penyanitasi tangan, sarung tangan serta keperluan kesehatan TPS. Salah satunya, bilik khusus yang diperuntukan bagi calon pemilih dengan suhu badan di atas 37,3 derajat celcius.

"Kami harapkan pelaksanaan pilkada pada Rabu, 9 Desember besok tetap menerapkan protokol kesehatan dan masyarakat wajib menggunakan hak pilihnya. Jangan golput," ujar Khofifah.

Pada 9 Desember 2020 terdapat 19 kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim) yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak. Daerah tersebut terdiri dari 16 kabupaten dan tiga kota, yakni Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi.

Kemudian Kota Blitar, Pasuruan, dan Surabaya. Meskipun berlangsung di masa pandemi Covid-19, diharapkan masyarakat yang memiliki hak suara bisa menggunakan hak suaranya saat Pilkada serentak berlangsung.

Terkait pilkada, berikut sejumlah imbauan Khofifah yang dirangkum Rabu, (9/12/2020):

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saling Hargai Perbedaan

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Khofifah meminta agar masyarakat saling menghargai perbedaan pilihan dan memastikan menggunakan hak pilih. Khofifah juga berpesan agar semua pihak tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat terutama saat pencoblosan dan penghitungan suara.

Meminta Penyelenggara Pilkada Jamin Protokol Kesehatan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Tes usap COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Khofifah juga meminta kepada para penyelenggara pilkada untuk memastikan dan menjamin protokol kesehatan agar pilkada berjalan aman dan kondusif.

Hal ini terutama soal pencegahan penyebaran COVID-19.Permintaan itu disampaikan untuk memastikan agar masyarakat tidak takut ketika menggunakan hak suaranya.

"Penyelenggara Pilkada mulai KPU dan Bawaslu harus memastikan keamanan para pemilih saat melakukan pencoblosan, sehingga masyarakat tidak takut untuk menggunakan hak suaranya. Segenap Forkopimda juga pro aktif membantu bahkan Babinsa dan Babinkabtibmas juga bersatu menyukseskan Pilkada yang aman dan kondusif," ujar Khofifah, Minggu, 6 Desember 2020.

Jangan Sampai Terjadi Klaster Pilkada

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Khofifah juga mengatakan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak agar penyelenggaraan pilkada berjalan baik.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada seluruh pihak, untuk menerapkan protokol kesehatan agar tidak lahir klaster pilkada di 19 kabupaten dan kota di provinsi Jawa Timur yang menyelenggarakan pilkada serentak.

"Kami datang ke Sidoarjo ini ingin memastikan pilkada berjalan dengan aman dan nyaman serta jangan sampai terjadi klaster pilkada,” tutur dia, seperti dilansir dari Antara, ditulis Selasa, 8 Desember 2020.

Imbauan Khofifah kepada Daerah Tak Selenggarakan Pilkada

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Khusus kepada para bupati dan wali kota yang wilayahnya tidak  menyelenggarakan Pilkada serentak, dirinya meminta agar mereka turut mendukung penyelenggaraan pilkada tersebut. Dukungan yang diberikan berupa rapid test atau tes cepat, swab test dan PCR lab.

Jika tetangga daerahnya yang sedang menyelenggarakan Pilkada membutuhkan dukungan mereka, daerahnya dimohon ikut mendukung. Misalnya dengan menyediakan tim nakes, lab PCR dan hal teknis yang terkait dengan keamanan akibat pandemi COVID-19.

"Dukungan semacam itu, tentunya akan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan hak suaranya saat pilkada karena membangun keyakinan bahwa pelaksanaan terjamin keamanannya," lanjutnya.

Tak hanya itu, Khofifah  juga  berharap agar para bupati dan walikota yang menjabat juga bisa menyampaikan kepada masyarakat, bahwa pada penyelenggaraan pilkada nanti, akan diterapkan penuh protokol kesehatan (Prokes). Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi dan tetap bisa menggunakan hak pilihnya.

"Saya berpesan, masyarakat perlu di sampaikan kembali  dalam menggunakan hak pilih di masa pandemi COVID-19. Mereka harus diyakinkan bahwa Prokes sudah dilaksanakan demi keamanan bersama," ia menambahkan.

 

(Ihsan Risniawan-FIS UNY)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya