Geger Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Puncak Gunung Es Beking Aparat?

BPBD Lumajang Terjunkan Personel Jaga Titik Penjagaan di Lokasi Bencana Gunung Semeru

BPBD Lumajang meminta warga tidak berwisata dan mengunjungi lokasi bencana aliran lahar Gunung Semeru terutama di sepanjang Curah Koboan dan sekitarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2020, 10:08 WIB

Diterbitkan 12 Des 2020, 10:08 WIB

Material vulkanik dimuntahkan dari kawah Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Selasa (1/12/2020). Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meletus pada Selasa dini hari, 1 Desember 2020. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menerjunkan personel bersama aparat kepolisian dan TNI di setiap titik penjagaan untuk mengantisipasi warga yang mengunjungi lokasi bencana aliran lahar Gunung Semeru terutama di sepanjang Curah Koboan dan sekitarnya. Hal ini karena lokasi tersebut masih ada potensi luncuran awan panas.

Selain itu, BPBD Lumajang meminta warga tidak berwisata dan mengunjungi lokasi bencana aliran lahar Gunung Semeru terutama di sepanjang Curah Koboan dan sekitarnya.

"Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak berwisata atau mengunjungi lokasi bencana karena masih ada potensi luncuran awan panas maupun lahar dingin yang dapat membahayakan keselamatan warga," ujar Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, di Lumajang, ditulis Sabtu, (12/12/2020).

Ia menuturkan, lokasi bencana di Curah Koboan masih rawan karena ada sisa-sisa material Gunung Semeru, sehingga apabila ada hujan turun maka berpotensi terjadi lahar dingin.

"Sepanjang Curah Koboan sangat rawan karena masih ada sisa material luncuran awan panas dan ketika hujan turun maka berpotensi jadi lahar dingin dan terjadi letupan yang berbahaya bagi keselamatan warga," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Untuk mengantisipasi ada warga yang berkunjung ke lokasi bencana, BPBD telah menurunkan empat personel di setiap titik penjagaan bersama aparat kepolisian dan TNI.

"Sampai saat ini masih ada tim gabungan untuk menghalau warga yang berkunjung ke lokasi bencana dan kami juga sudah pasang garis pembatas dan papan peringatan," ujar dia.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Status Tanggap Darurat

Gunung Semeru yang tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan awan panas sejauh 1,5 kilometer dari puncak. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Bupati Lumajang menetapkan status tanggap darurat erupsi Gunung Semeru melalui Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/419/421.12/2020 tentang Status Tanggap Bencana Letusan Gunung Semeru dan mendirikan posko terpadu penanggulangan bencana yang berada di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Beberapa personel dikerahkan di posko untuk melakukan tinjauan ke lokasi terdampak awan panas guguran, kemudian pembuatan tanggul darurat di DAS Rejali, Dusun Kebondeli Utara sebagai antisipasi penanganan darurat tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh.

"Personel juga siaga untuk pergerakan evakuasi warga untuk mengantisipasi potensi banjir dan material awan panas guguran karena hasil pantauan ditemukan ada beberapa titik lahar dingin baru karena jalur utama mulai tertutup material endapan awan panas guguran," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓