Pesan PDIP Jatim Terkait Perayaan Malam Tahun Baru Saat Pandemi COVID-19

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi mengajak masyarakat menghindari kerumunan saat Tahun Baru seiring pandemi COVID-19 masih terjadi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Des 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 22:00 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi  (Foto: Dok Istimewa)
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur Kusnadi mengajak masyarakat tidak berlebihan dan menghindari kerumunan dalam menyambut Tahun Baru 2021. Lantaran COVID-19 belum juga mereda.  

"Mari kita lalui pergantian tahun ini dengan kewaspadaan tinggi di bidang kesehatan karena COVID-19 yang kembali meninggi. Rayakan tahun baru dengan sederhana, berdoa untuk bangsa dan negara agar covid segera berlalu, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal,” ajak Kusnadi, Kamis (31/12/2020).

Didampingi Sekretaris DPD Jatim Dr Sri Untari Bisowarno, ajakan itu dia ungkapkan ketika menyampaikan refleksi akhir tahun 2020, di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Jalan Kendangsari Industri, Surabaya, Jawa Timur.

Terkait peran aktif upaya pencegahan COVID-19, tambah Kusnadi, PDI Perjuangan Jatim melakukannya dengan ikut bergotong royong, di antaranya dengan memproduksi 1 juta masker, 10.000 gentong cuci tangan (wastafel) dan baksos sembako ke seluruh masyarakat.

Masker, wastafel portable dan sembako itu dibagi merata ke seluruh Jatim melalui DPC-DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota. 

"Cabang-cabang Partai juga memproduksi bahan-bahan makanan untuk peningkatan imun yang dibagikan untuk masyarakat, seperti telur rebus dan jamu-jamu tradisional sehat pencegah COVID-19,” beber Kusnadi, yang juga Ketua DPRD Provinsi Jatim ini.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Sekretaris DPD Jatim Dr Sri Untari Bisowarno (Foto: Dok Istimewa)
Sekretaris DPD Jatim Dr Sri Untari Bisowarno (Foto: Dok Istimewa)

Sri Untari menambahkan, melalui para kepala daerah/wakil kepala daerah kader PDI Perjuangan, pihaknya juga berusaha sekuat tenaga bergotong royong membantu masyarakat terdampak COVID-19, baik melalui program pemda setempat, maupun dari jajaran Fraksi PDI Perjuangan secara mandiri.

"Melalui Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, kami telah mendorong Pemprov Jatim agar melakukan refocusing dan re-budgeting untuk penanganan COVID-19 sebesar Rp 2,3 triliun, dengan membagi di sektor penanganan masalah, seperti kesehatan, jaring pengaman sosial, dan ekonomi,” terang Untari.

Terkait pelaksanaan Pilkada serentak 2020, politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini pun menyampaikan apresiasi Partainya kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam Pilkada 2020 dengan disiplin menaati protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19.

"Terima kasih kepada masyarakat Jawa Timur, yang dalam pilkada serentak bisa menjaga dan melaksanakan pilkada dengan mengikuti prokes yang baik, dan kemudian mempercayakan pilihannya kepada kader-kader PDI Perjuangan sehingga kita masih bisa menang di 11 daerah,” ucapnya.

Dari 11 pilkada itu yang dimenangkan itu, sebut Untari, di antaranya adalah kader-kader Partai serta anggota Partai. Yakni di Surabaya, Situbondo, Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Gresik, dan Sumenep.

"Dari semua hal itu, kami patut berbangga karena survey SMRC hari ini secara nasional, menunjukkan masyarakat masih sangat percaya kepada PDI Perjuangan dengan hasil 31,3 persen. Ini tentu karena pencapaian kinerja Partai oleh semua stakeholder Partai di semua jajaran struktural dan para petugas partai di semua level,” terang Untari.

Pihaknya juga mendukung keputusan pemerintah yang telah melarang segala bentuk dan aktivitas ormas Front Pembela Islam (FPI). Dia menuturkan, keputusan tersebut tentu sudah dipertimbangkan masak-masak, baik dari sisi sosial, politik, dan hukum.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya