Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Muhammad Adib Khumaidi, mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) ruang Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur mencapai 100 persen. Data ini tercatat per 4 Januari 2021 pukul 18.00.
"Data BOR ICU RS rujukan Covid-19 Surabaya 100 persen, artinya full semua. Ini benar," katanya, Selasa (5/1/2020).
Menurut Adib, data tersebut berdasarkan laporan IDI Cabang Surabaya. IDI Surabaya mengetahui data itu karena terlibat dalam pembangunan sistem integrasi rujukan rumah sakit Covid-19.
Advertisement
Adib menyebut, kemungkinan BOR ICU RS rujukan Covid-19 di Surabaya lebih dari 100 persen. Sebab, masih banyak pasien Covid-19 yang mengisi ruang unit gawat darurat (UGD) hingga selasar UGD.
"Bisa dikatakan lebih dari 100 persen karena masih ada yang di UGD dan selasar-selasar UGD," ujar dia.
Sebelumnya, Dokter emergensi yang juga sukarelawan Lapor Covid-19, Tri Maharani, melaporkan ruang Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabodetabek sudah penuh. Data ini tercatat mulai 1 hingga 5 Januari 2021.
"Hari kemarin ternyata untuk kapasitas ICU masih penuh dan yang ada adalah beberapa rumah sakit dengan isolasi tapi tanpa ventilator," katanya dalam Kelas Umum Pandemi virtual, Selasa (5/1).
Tak hanya Jabodetabek, rumah sakit di Jawa Timur seperti RSUD Dr Soetomo Surabaya juga sudah penuh. Demikian juga rumah sakit yang ada di Yogyakarta.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Angka Kematian Meningkat
Penuhnya rumah sakit di Jabodetabek, Jawa Timur dan Yogyakarta disebabkan jumlah orang yang terpapar Covid-19 meningkat. Sementara itu, angka kematian Covid-19 meningkat.
Data Lapor Covid-19, kata Tri, tempat pemakaman umum (TPU) Pondok RanggonCipayung, Jakarta Timur, sudah tak bisa lagi menampung pasien Covid-19 yang meninggal. Sementara di TPU Tegal Alur, sebanyak 50 pasien Covid-19 dimakamkan setiap hari.
"Tegal Alur 2 Januari, saya datang mulai sore sampai jam 9 malam, sehari itu ada 50 kasus yang dimakamkan di Tegal Alur," tandasnya.
Reporter:Â Titin Supriatin
Advertisement