Liputan6.com, Surabaya - Duka yang menyelimuti kelurga korban Kopilot Nam Air Fadly Satrianto juga dirasakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat menyambut kedatangan jenazah putra bungsu Sumarzen Marzuki di rumah duka di Jalan Tanjung Pinang, Kota Surabaya, Jumat (15/1/2021).
Kehadiran Whisnu ke rumah duka disambut Ayah Fadly, Sumarzen Marzuki dan langsung masuk ke dalam halaman rumah. 30 menit kemudian, iring-iringan jenazah Fadly tiba dirumah duka. Jenazah hanya melintas tidak berhenti di depan rumah, dan langsung menuju Masjid Al-Iklas untuk disalatkan.
"Saya perintahkan kepada teman-teman untuk membantu semaksimal. Artinya jangan sampai merepoti keluarga, semua pemakaman di Keputih sudah kota siapkan," ujar Plt Whisnu usai mengikuti salat jenazah Fadly Satrianto.
Advertisement
Whisnu menyebut, Fadly Satrianto merupakan kebanggan warga Surabaya bisa menjadi kopilot. Bahkan bersama Tri Rismaharini, Whisnu mengaku telah memfasilitasi anak muda Surabaya untuk bisa sekolah pilot.
"Saya kemarin dengan Bu Risma membuka, bagi anak-anak Surabaya bisa menjadi pilot kita biayai. Ini untuk memacu arek-arek Suroboyo, banyak lagi, kita mencetak pilot-pilot untuk penerbangan di Indonesia," urainya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tangisan Ibu
Whisnu juga mengapresiasi pihak perusahaan dimana Fadly bekerja yang telah memfasilitasi segala sesuatunya," Alhamdulillah ada kepedulian dari perusahaan," ujarnya.
Tampak suasana duka menyelimuti ketika peti jenazah diserahkan pada keluarga. Tangisan Sang Ibu pecah ketika jenazah hendak disalatkan.
Selepas disalatkan, penghormatan terakhir dilakukan, sebelum dimasukkan ke mobil ambulans teman sejawat Fadly melakukan hormat dan selanjutnya jenazah diberangkatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Sukilo Surabaya.
Advertisement