Jalur Surabaya-Madiun Terdampak Banjir Jombar, Kendaraan Diimbau Lewat Tol

Sumrambah mengatakan, hasil koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Berantas, penutupan aliran dari Rolag 70 mulai dilakukan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Feb 2021, 00:10 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2021, 00:10 WIB
Banjir di Jombang rendam jalan raya utama. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Banjir di Jombang rendam jalan raya utama. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Bupati (Wabup) Jombang Sumrambah meminta pengendara roda empat dari Surabaya ke Madiun lewat tol, lantaran banjir di kawasan Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, mengganggu jalan nasional Surabaya-Madiun.

Banjir yang terjadi mulai Kamis 4 Februari kemarin, masih merendam tiga desa di kecamatan itu. Lalu lintas tersendat karena banjir karena luapan sungai Brawijaya itu menggenangi jalan raya ruas Bandar Kedungmulyo.

"Aliran semakin tinggi karena aliran yang dari Rolag 70 (Gudo Jombang) semakin deras. Harapan kita sebagain pengendara lebih baik lewat tol saja. Masih bisa dilewati asal pelan-pelan. Tapi itu kan menambah kemacetan. Jadi lebih baik lewat tol saja," ujarnya, Jumat (5/2/2021).

Solusi utama meredam banjir, lanjut Sumrambah, hanya bisa dilakukan dengan penutupan aliran di Rolag 70 mencoba dilakukan agar debit air tidak terlalu deras mengalir ke sungai Avur Besuk yang sekarang meluap ke Avur Brawijaya dan menjebolkan beberapa tanggul sungai.

"Koordinasi sudah dengan BBWS ini mulai action untuk menutup aliran rolag 70. Supaya debit air tidak terlalu deras menuju ke sungai avur Besuk. Avur besuk luapannya ke avur Brawijaya. Meluber ke jalan nasional," ucapnya.

Sumrambah mengatakan, hasil koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Berantas, penutupan aliran dari Rolag 70 mulai dilakukan. Dia menarget dalam empat hari ke depan bisa dituntaskan penanganan banjir ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Fokus Selamatkan Warga

"Target kami empat hari lagi paling tidak untuk bisa menutup rolag 70 ke avur Besuk. Kalau itu bisa ditutup kita akan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol. Kalau selama itu belum ditutup maka sangat sulit kami perbaikan tanggul yang jebol karena arus deras sungai," katanya.

Sambil menunggu langkah teknis BBWS, Pemkab Jombang terus berupaya menangani korban di tiga desa yang terdampak. Seluruh relawan juga fokus penanganan warga di tiga desa.

"Kita semua relawan kita tumpahkan di sini. Saya juga berkantor di Kecamatan Bandar Kedungmulyo sampai sekarang untuk mencukupi kebutuhan dasar dari tiga desa yang terdampak. Yang paling parah ada di Desa Gondang Manis, kemudian desa Brangkal sama Desa Banjarsari. Yang paling parah sekarang di Dusun Prayungan sama Dusun Manisrenggo," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya