Kasus Covid-19 di Kota Madiun Masih Tinggi, Kenapa?

Maidi mengakui masih banyak keluarga yang tidak disiplin protokol kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2021, 15:09 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 15:09 WIB
Wali Kota Madiun Maidi. (Foto: Madiunkota.go.id)
Wali Kota Madiun Maidi. (Foto: Madiunkota.go.id)

Liputan6.com, Surabaya - Kasus Covid-19 di Kota Madiun terpantau masih cukup tinggi dan tercatat menduduki urutan kelima dari 38 kota/kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, tingginya kasus aktif COVID-19 di wilayahnya tersebut karena sejumlah faktor, salah satunya disumbang dari kluster keluarga.

"Kemarin setelah saya cek dengan petugas dinkes, di dalam satu keluarga ditemukan ada satu yang positif. Setelah kita telusuri ternyata satu keluarga itu semuanya positif. Kita cari lagi dan ada yang positif juga. Temuan ini segera kita amankan. Jadi secepatnya kita ketahui," ujar Maidi dikutip dari Antara, Kamis (3/6/2021).

Ia mengakui masih banyak keluarga yang tidak disiplin protokol kesehatan. Karenanya tidak henti-hentinya ia mengingatkan masyarakat agar tidak abai dan tetap patuhi protokol kesehatan dimanapun berada.

Selain itu Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dan jajarannya juga terus melakukan penelusuran hingga tingkat RT dan kelurahan.

Beberapa cara yang ditempuh Pemkot Madiun untuk menurunkan kasus aktif COVID-19 di wilayahnya, di antaranya dengan penyemprotan disinfektan massal di tingkat RT dan RW. Kemudian, mengoptimalkan kelurahan mandiri.

Titik lokasi yang ditengarai banyak dimanfaatkan warga untuk berkerumun terus dipantau. Warga yang menggelar hajatan juga diminta mematuhi aturan yang ada, dengan membatasi jumlah tamu undangan. Demikian juga rumah makan-rumah makan. Kebijakan tersebut diterapkan untuk keselamatan dan kesehatan bersama agar terhindar dari pandemi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penelusuran Masif

Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun Denik Wuryani mengatakan penelusuran terus dijalankan secara masif. Harapannya warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa cepat terdeteksi sehingga penyebarannya tidak meluas.

"Penelusuran terus kita galakkan di tingkat kelurahan hingga puskesmas. Jadi kalau ada kasus segara kita lakukan pelacakan kemudian kita tes, bisa menggunakan tes cepat antigen maupun tes usap PCR," kata Denik.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Kamis (3/6) telah mencapai 2.696 orang. Dari jumlah itu, 2.422 orang di antaranya telah sembuh, 33 orang dalam perawatan, 63 orang melakukan isolasi mandiri, dan 178 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Kamis (3/6), konfirmasi baru sebanyak 14 orang, sembuh 19 orang, dan meninggal dunia nihil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya