Ricuh Pos Penyekatan Suramadu, Polda Jatim: Tidak Ada yang Diamankan

Terkait adanya suara ledakan, Gatot memastikan kalau itu hanyalah petasan yang dilempar oleh massa yang membuat kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Jun 2021, 19:42 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 19:42 WIB
Penyekatan pengendara untuk tes Covid-19 di Jembatan Suramadu. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Penyekatan pengendara untuk tes Covid-19 di Jembatan Suramadu. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan ada sekelompok orang diduga warga Madura membuat kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu, sekitar pukul 04.30 - 05.30 WIB, subuh tadi.

"Memang terjadi lagi menerobos pos penyekatan dan tidak mau diswab antigen," ujar Gatot di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (22/6/2021).

Gatot mengungkapkan, kericuhan di pos Suramadu yang dilakukan sekitar 50 orang itu tidak berlangsung lama. Semuanya sudah ditangani petugas jaga termasuk kepolisian di posko penyekatan Jembatan Suramadu.

"Tidak ada yang diamankan, kita halau saja," ucapnya.

Terkait adanya suara ledakan, Gatot memastikan kalau itu hanyalah petasan yang dilempar oleh massa yang membuat kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu. Kendati demikian, Olda Jatim tidak menambah personel di kawasan Suramadu.

"Kita tidak tambah personel, kita ubah sistemnya terutama di Bangkalan," ujarnya.

 

SIKM

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Polda Jatim telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim, Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan supaya memberlakukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi warga Madura.

"Jadi yang akan masuk ke Surabaya, harus membawa SIKM. SIKM diperoleh dari tempatnya, RT/RW kemudian kelurahan setempat untuk nanti ditunjukan di pos (penyekatan), SIKM mulai kita terapkan hari ini," ucap Gatot.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya