Liputan6.com, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, melaporkan 40 kasus aktif baru COVID-19, sehingga jumlah total kasus aktif hingga 14 Juli 2021 sebanyak 219 orang dari total jumlah kasus positif sejak awal pandemi sebanyak 1.574 orang.
"Tambahan jumlah kasus aktif hari ini, tercatat sebagai kasus harian terbanyak dibanding sebelumnya sejak lonjakan kasus corona gelombang kedua ini terjadi di Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan Arif Rachmansyah.
Selain melaporkan tambahan 40 kasus aktif baru, Pemkab Pamekasan juga melaporkan adanya pasien COVID-19 yang sembuh, yakni sebanyak enam orang dan seorang pasien yang meninggal dunia, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Arif, tambahan pasien aktif baru COVID-19 yang berjumlah sebanyak 40 orang ini merupakan hasil pelacakan yang dilakukan oleh petugas, serta hasil tes cepat antigen di lokasi penyekatan kendaraan bermotor di Jalan Raya Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Selain itu, temuan banyaknya warga yang positif COVID-19 ini juga karena petugas melakukan pelacakan dengan sistem jemput bola dengan meminta bantuan Babinsa dan Babinkamtibmas yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di Pamekasan.
"Sejak pemerintah memberlakukan PPKM Darurat, pola pengawasan dan deteksi dini juga terus ditingkatkan," katanya, menjelaskan.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Rekruitmen Relawan
Sementara terkait lonjakan kasus aktif baru yang kian meningkat ini, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memutuskan untuk melakukan rekrutmen tenaga relawan dan tenaga kesehatan tambahan, seperti perawat, bidan dan dokter.
Menurut bupati, langkah itu dilakukan, karena sebagian tenaga kesehatan di Pamekasan ada yang terpapar COVID-19, sedangkan jumlah kasus aktif baru setiap hari semakin bertambah.
Rumah sakit dan pukesmas yang tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan sudah tidak mampu menampung pasien, bahkan rumah sakit rujukan COVID-19 di Pamekasan, yakni di RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan kini terpaksa harus membuat tenda, akibat pasien membludak.
Advertisement