Hati-Hati, Tilang Elektronik di Tulungagung Mulai Aktif Hari Ini

elanggar ETLE akan mendapat surat tilang yang dikirim langsung ke alamat rumah sesuai data kendaraan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2021, 15:02 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 15:02 WIB
10 Titik Baru Ditempatkan CCTV Tilang Elektronik ETLE
Kamera pengawas atau CCTV sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) terpasang di JPO Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (1/7/2019). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menambah 10 titik baru penempatan kamera CCTV untuk penilangan sistem ETLE. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Tulungagung - Pemberlakukan sistem tilang elektronik otomatis kendaraan bermotor lewat kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yang berada di simpang empat Tamanan, Kota Tulungagung mulai aktif.

Satuan Lalu Lintas Polres Tulungagung, Jawa Timur, menyebut, aktivasi sistem tilang elektronik otomatis itu mulai berlaku per Rabu, 21 Juli 2021.

"Secara resmi sistem tilang elektronik ini berlaku mulai Rabu (21/7)," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Muhammad Bayu Agustyan di Tulungagung, Selasa, 20 Juli 2021.

Dijelaskan, pelanggar ETLE akan mendapat surat tilang yang dikirim langsung ke alamat rumah sesuai data kendaraan. Mekanisme ini sama persis seperti tahapan ujicoba yang telah diberlakukan sejak pertama ETLE dipasang di simpang empat Tamanan, Kota Tulungagung, dilansir dari Antara.

Awalnya sosialisasi dijadwalkan selama dua pekan. Namun, seiring masih banyak masyarakat, khususnya pengendara yang bingung dengan mekanisme ETLE, sosialisasi diperpanjang hingga empat bulan.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Mampu Rekam 10 Pelanggaran

E-Tilang
Petugas TMC memantau kendaraan di ruang kontrol Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/10). Uji coba sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcment (ETLE) berlaku mulai 1 Oktober. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kini masyarakat dinilai sudah paham dan mengetahui fungsi ETLE. Oleh karenanya, Satlantas Tulungagung menilai sudah saatnya memberlakukan penerapan tilang elektronik bagi pengguna jalan yang terekam melanggar ETLE.

"Kenapa terlalu lama, karena masyarakat perlu sosialisasi lebih lama. Jadi sekarang dirasa sudah cukup makanya diberlakukan sanksinya,” kata Bayu Agustyan.

Sejak diaktifkan, ETLE mampu merekam pelanggaran rata-rata 10 pelanggaran. Sebagian besar pelanggaran dilakukan oleh kendaraan roda empat.

Pelanggaran yang sering dilakukan adalah pelanggaran marka jalan dan menerobos lampu tanda rambu lalu lintas.

"Biasanya mereka melanggarnya ini siang, sore dan malam, kalau pagi disana kan ada petugasnya," ungkap Bayu.

Ia berharap penerapan sanksi tilang ETLE ini bisa meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan pengguna jalan di Tulungagung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya