Evaluasi 10 Hari PTM di Jatim, Apa Hasilnya? 

Wahid mengungkapkan sejumlah evaluasi di antaranya PTM terbatas saat ini dilakukan per hari selama dua jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 23:10 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 23:10 WIB
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menyatakan, pihaknya melakukan evaluasi  pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) yang telah digelar selama 10 hari. 

"Pembelajaran tatap muka sampai hari ini berjalan baik. Namun pelaksanaannya akan dievaluasi terus. Tentu ada masukan dari sekolah dan siswa," kata dia, dikutip dari Antara, Kamis (9/9/2021). 

Wahid mengungkapkan sejumlah evaluasi di antaranya PTM terbatas saat ini dilakukan per hari selama dua jam. Sementara per minggu siswa dua kali mengikuti PTM terbatas. Hal itu dirasa masih sangat kurang.  

"Kurang karena ada empat jam pelajaran, masing-masing 30 menit. Terutama untuk SMK karena banyak praktiknya. 30 menit itu untuk menyiapkan alat-alat praktik memakan waktu 10 hingga 15 menit, sehingga terlalu singkat," katanya. 

Selain itu, evaluasi meliputi diperketatnya protokol kesehatan. Wahid mengungkapkan, masih ditemukan guru dan siswa yang tidak memakai masker secara sempurna. Masih ditemukan guru dan siswa yang menggunakan masker secara berulang kali. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Siswa Bergerombol

Siswa juga ditemukan banyak yang bergerombol ataupun janjian ketemu di warung-warung atau kafe. Oleh karena Disdik Jatim memohon semua pihak agar prokes bisa berjalanan dengan baik di sekolah.  

"Pembelajaran tatap muka bisa dikembangkan terus karena pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama ini menurunkan kualitas pendidikan. Perkembangan COVID-19 yang semakin membaik ini pasti akan kita tingkatkan," katanya.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya