Viral Syuting Sinetron di Lokasi Pengungsian Semeru, Kantongi Izin?

Aphan menyebutkan, para pengungsi saat ini terutama anak-anak membutuhkan trauma healing pasca bencana alam yang menimpanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2021, 07:04 WIB
Diterbitkan 23 Des 2021, 07:04 WIB
Kondisi Pengungsi Korban Erupsi Gunung Semeru
Warga terdampak letusan gunung Semeru mengungsi di tempat penampungan sementara di desa Sumber Wuluh di Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Sejauh ini warga terdampak Gunung Semeru erupsi di wilayah Pronojiwo, Lumajang, mengungsi di sejumlah tempat. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Sebuah video viral adegan syuting sinetron di lokasi pengungsian Gunung Semeru beredar di media sosial. 

Syuting tersebut untuk kepentingan penayangan sinetron berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) yang diproduksi oleh sebuh rumah produksi VP.

Pemilik akun Facebook Alea Eustace mengunggah video viral tersebut. Ia juga mengunggah surat disposisi pemerintah daerah yang memberikan izin atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Pantaskah tempat korban bencana di pakek syuting film seperti ini berpelukan di depan anak2 kayak gini .......

Ini tempat pengungsian yg terkenak  bencana bukan tempat syuting film seperti ini jagalah perasan para pengungsi......

Hargai lah yg jadi relawan di lapangan mereka tidak tau hujan atau panas untuk urus ini itu........... Ya masak iya pemerintah ijin kn ini........... Para pengungsi merasa sangat terganggu," tulisnya.

Aksi syuting di lokasi bencana tersebut mendapat protes dari sejumlah relawan.

"Sangat tidak etis ketika dalam masa bencana seperti ini take shooting di lokasi pengungsian. Apalagi dalam framenya ada adegan berpelukan yang disaksikan anak anak pengungsi," kata Aphan dari Relawan Malang, dikutip dari TimesIndonesia, Rabu (22/12/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kaleidoskop Foto 2021: Sejumlah Peristiwa Besar Terjadi di Indonesia
Gunung Semeru Erupsi pada Sabtu sore (4/12/2021). Erupsi yang disertai guguran material dan awan panas ini mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi. (AFP/Juni Kriswanto)

Anak-Anak Butuh Trauma Healing

Aphan menyebutkan, para pengungsi saat ini terutama anak-anak membutuhkan trauma healing pasca bencana alam yang menimpanya.

Ia menyayangkan sikap perusahaan entertainment karena dianggap tidak memiliki empati terhadap sesama yang sedang diuji bahkan ada yang kehilangan anggota keluarganya.

"Sinetronnya pun temanya juga bukan tema tentang bencana. Menurut saya ini hanya untuk menaikkan ratting dengan memanfaatkan bencana sebagai background sinetronnya. Sangat tidak arif," tegasnya.

 

Senada, Relawan Malang Crisis Center (MCC) Laksamana Safril M menyayangkan aksi syuting sinetron di lokasi terdampak bencana Erupsi Gunung Semeru.

"Kami tidak menolak syuting film apapun selama lokasi syuting tidak tidak memanfaatkan dampak bencana hanya untuk komersial dan rating semata," pungkasnya menanggapi syuting sinetron di lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya