Gandeng Basarnas, Nasdem Latih 116 Kader Penolong untuk Misi Kemanusiaan

Sebanyak 161 pemuda dari Barisan Reaksi Cepat (Baret) Rescue DPW Partai NasDem Jawa Timur, menjalani pelatihan sebagai regu penolong.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Mar 2022, 00:12 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 00:12 WIB
Pelatihan SAR kader Nasdem Jatim di Laguna Wego Lamongan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Pelatihan SAR kader Nasdem Jatim di Laguna Wego Lamongan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 161 pemuda dari Barisan Reaksi Cepat (Baret) Rescue DPW Partai NasDem Jawa Timur, menjalani pelatihan sebagai regu penolong.

Diklat selama 10 hari, dimulai sejak Jumat 2 hingga 11 Maret 2022 di Laguna Wego, Lamongan dengan macam-macam jenis pelatihan yang diberikan instruktur dari Basarnas Jatim, TNI, Polri, BPBD, Orari, rescue satwa hingga PMI.

"Kerja-kerja politik harus dibarengi dengan kerja-kerja kemanusian," ujar Ketua DPW Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi, Rabu (9/3/2022).

Perempuan yang biasa disapa kakak Jes ini menerangkan, banyak gunung berapi aktif di wilayah Jawa Timur, dan potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor. Jika terjadi musibah atau bencana, maka Partai NasDem bisa menjalankan misi kemanusiaan.

"Sebaik-baiknya manusia adalah dapat memberikan manfaat bagi sesama," tuturnya.

Selama mengikuti pelatihan, peserta diklatsar baret rescue harus bangun pagi-pagi dari tenda barak, untuk menjalani latihan fisik. Bukan hanya sekedar berlari di hutan, tetapi juga berenang di telaga sejauh 100 meter untuk melatih otot, termasuk sebagai pelatihan pertolongan korban di air.

Selanjutnya, para relawan ini juga dibawa ke area hutan jati. Mereka berlatih membawa korban dengan menaikkan atau menurunkan korban dari tebing setinggi 20 meter. Termasuk pertolongan di darat, ketika mendapati korban yang sudah tidak dapat bergerak.

Basarnas Apresiasi

Koordinator pelatihan Basarnas Brian Gautama menyambut baik upaya NasDem untuk ikut serta berpartisipasi dalam aksi tanggap bencana.

Peserta dibekali pemahaman berbagai materi seperti Medical First Responder (MFR) atau cara memberi pertolongan pertama pada korban, lalu Water Rescue yakni penyelamatan di permukaan air.

"Inikan juga pelatihan dasar pertolongan pertama. Nah, ketika ada kecelakaan, mereka sudah siap dengan pertolongan apa yang harus dilakukan. Kemudian bisa menyampaikan informasi secara detail, sehingga kami atau tim bisa membawa peralatan apa yang nanti dibutuhkan ketika datang ke lokasi kejadian," ujarnya.

Selain itu, juga ada materi High Angle Rescue Technique (HART) yang melatih bagaimana menolong korban melalui dinding gedung atau tebing, termasuk pelatihan untuk memperkuat fisik serta mental.

Dari pembekalan materi tersebut, pihaknya berharap Baret Rescue mampu berkolaborasi dengan Tim SAR dalam aksi penyelamatan tanggap bencana.

"Tentunya ketika kami melepaskan kepercayaan kepada potensi-potensi yang sudah terlatih ini, kami akan merasa lebih nyaman dan tidak was-was lagi. Artinya, potensi-potensi baret rescue ini sudah sesuai dengan prosedur," ujar Brian, sapaan akrabnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya