45 Persen Pencari Kerja di Banyuwangi Lulusan SMA

Disnakertrans Banyuwangi mencatat 45 persen pemohon kartu tanda pencari kerja adalah lulusan SMA.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 26 Mei 2022, 00:04 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2022, 00:04 WIB
Ilustrasi Pencari kerja  (Istimewa)
Ilustrasi Pencari kerja (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Lulusan SMA tercatat menjadi pencari kerja yang paling mendominasi di Banyuwangi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Banyuwangi, mencatat 45 persen pemohon kartu tanda pencari kerja adalah lulusan SMA.

Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Banyuwangi Adi Rijanto mengatakan, terhitung sejak Januari hingga Mei 2022, tercatat ada sebanyak 884 orang pemohon pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK-I). Lebih dari 45 persen permohonan datang dari para pelajar yang baru lulus sekolah.

"Berdasarkan kategori pendidikan, pemohon kartu tanda pencari kerja paling banyak merupakan lulusan SMA/SMK/sederajat yang mencakup 45,43% atau 403 orang dari total keseluruhan pemohon," kata dia, Rabu (25/5/2022).

Selanjutnya persentase pemohon dengan latar belakang pendidikan DI/DII/DIII sebanyak 0,9% dan untuk lulusan DIV/S1/S2/S3 sebesar 4,51%.

"Ratusan pemohon pembuatan kartu AK-1 ini didominasi tujuan pencari kerja ke luar negeri. Seperti contoh negara Taiwan," sebutnya.

Dia merinci, syarat permohonan kartu tanda pencarian kerja antara lain, KTP, ijazah terakhir, dan foto ukuran 3x4 berwarna.

"Pemohon dapat mendaftarkan diri dan mencetak kartu tanda pencari kerja secara mandiri melalui nakertrans.banyuwangikab.go.id. Atau dapat datang ke Mall Pelayanan Publik Kabupaten Banyuwangi untuk mengakses layanan tersebut," tutup Adi.

Penurunan tren kasus Covid-19 di hampir seluruh penjuru dunia membawa imbas positif. Berbagai negara tujuan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat ini mulai membuka diri. Alhasil keberangkatan PMI saat ini pun mengalami peningkatan.

Dari data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tercatat hingga awal Mei tahun 2022 ini total sudah mencapai 1000 lebih PMI asal Banyuwangi yang berangkat menuju negara penempatan. 

 

Keberangkatan PMI Meningkat

Tren keberangkatan mengalami kenaikan yang cukup signifikan pasca lebaran Idul Fitri. Dibanding tahun lalu di bulan yang sama, di Banyuwangi hanya 900 an PMI yang berangkat menuju negara penempatan.

"Di 2021 hingga akhir Mei total ada 900 sedangkan saat ini baru menginjak awal bulan Mei sudah mencapai 1.060. Saat ini menunjukkan tren peningkatan," kata Kepala BP2MI Banyuwangi Muhammad Iqbal.

Saat ini, kata Iqbal berbagai negara penempatan sudah mulai terbuka dalam menerima pekerja asing. Terbaru adalah Malaysia, pasca lebaran ini yang membuka akses.

"Negara tujuan yang paling diminati adalah Taiwan, Singapura dan Malaysia. Terbaru Malaysia sudah menerima kembali," ujarnya.

Kendati saat ini banyak kelonggaran aturan, namun Iqbal menyebut kondisi ini belum bisa dikatakan normal. Ancaman varian baru Covid-19 masih menjadi momok yang diwaspadai oleh masyarakat global.

 

Infografis Ragam Tanggapan Pejabat Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Pejabat Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya