Jenderal Dudung Sidak Minyak Goreng dan Sembako di Pasar Kramat Jati, Begini Respons Inkoppas

Dia menyatakan, pihaknya tidak hendak menilai ketepatan posisi jabatan dalam persoalan minyak goreng.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2022, 10:34 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2022, 18:24 WIB
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Andrian Lame Muhar. (Ist)
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Andrian Lame Muhar. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta pada 2 Juni lalu, mendapat apresiasi dari Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Andrian Lame Muhar.

Dia menyatakan, pihaknya tidak hendak menilai ketepatan posisi jabatan dalam persoalan minyak goreng. Justru menurutnya, keikutsertaan berbagai pihak dalam merespons masalah minyak goreng patut dihargai. Kehadiran Jenderal Dudung bisa memunculkan rasa aman dan tenang di kalangan pedagang dan konsumen.

"Kehadiran Kasad dapat menimbulkan rasa aman bagi pedagang, TNI turut andil dalam mendukung program pemerintah menangani masalah minyak goreng ini, seperti jaman dahulu pernah ada ABRI masuk desa dan sekarang TNI masuk pasar, ini kita apresiasi sekali," ungkapnya, Rabu (15/6/2022).

Ia juga berharap unsur lain turut andil dalam soal minyak goreng. Menurutnya, semua pihak diharapkan bisa membantu dengan kelebihan masing-masing. Andrian juga tidak melihat hal itu sebagai tumpang tindih. Karena minyak goreng sudah bukan lagi persoalan sektoral, melainkan masalah publik. Menurutnya, yang paling penting adalah saling koordinasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ikuti Harga Pasar

"Saya rasa bukan hanya dari TNI saja yang turun, dari Polri juga turun tangan, mungkin ke depan juga dari angkatan yang lain turut andil misal dari TNI AU, TNI AL untuk membantu masalah ini ya silakan saja, karena pasti mereka mempunyai kekuatan-kekuatan masing-masing untuk membantu," tuturnya.

Terkait tingginya harga minyak goreng, Andrian mengaku mengikuti harga pasaran yang didapat dari distributor.

"Kami para pedagang linier saja, kalau kami dapat dari D1 atau D2 sudah cukup tinggi, otomatis di pengecer juga tinggi. Kalau harga terlalu tinggi dan konsumen susah membelinya maka pendapatan pedagang kami juga turun," tukasnya.

 

Infografis Keran Ekspor Minyak Goreng Kembali Dibuka. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Keran Ekspor Minyak Goreng Kembali Dibuka. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya