Liputan6.com, Tuban - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky angkat bicara terkait adanya massa aksi mendirikan tenda di depan kantor PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) Tuban. Ia berharap tidak ada PHK yang dialami para pekerja.
"Saya berharap begitu, tetapi inikan informasinya bahwa perusahaan juga mengalami penurunan pendapatannya,” ujarnya, Selasa (23/8/2022).
Orang nomor satu di Tuban juga menyampaikan harapannya agar ada solusi yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Pemkab Tuban secara langsung telah melakukan komunikasi dengan sejumlah petinggi perusahaan tersebut.
Advertisement
“kita sudah berhubungan langsung dengan perusahaannya. Saya sendiri juga sudah berkomunikasi dengan para atasannya. Sehingga kita berharap mengambil keputusan yang terbaik. Jangan sampai terlalu banyak yang dirugikan,” harap Halindra.
Pemberitaan sebelumnya, ratusan buruh yang tergabung dalam FSPMI Tuban merasa geram dan menggelar aksi demo di depan kantor PT. Industri Kemasan Semen Gresik (PT. IKSG) di Desa Socorejo, Jenu, Tuban, Senin (15/8/2022).
Para buruh itu marah atas kebijakan PT Swabina Gatra yang telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap 33 orang buruh yang bekerja di PT IKSG. Dimana, perusahaan merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang usaha pembuatan kantong-kantong dan kemasan industri.
Cari Solusi
Massa aksi menuding PHK sepihak yang dilakukan oleh PT Swabina Gatra telah menyalahi ketentuan undang-undang yang berlaku. Merek mendesak perusahaan agar 33 orang pekerja yang telah di PHK sepihak untuk kembali diperkerjakan.
Pihak DPRD Tuban tengah mempelajari masalah yang dihadapi pekerja dengan perusahaan untuk mencarikan solusi terbaiknya. Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Tuban H. Miyadi, Rabu (17/8/2022).
“Kita ingin ada solusi terbaik, tapi kita lihat dulu persoalannya,” pungkasnya.
Advertisement