Liputan6.com, Jakarta - Sirilus Siko adalah pria penyandang disabilitas asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kini bergabung dalam Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia.
Kegemaran dalam bermain bola sudah terlihat dari diri pria yang akrab disapa Rilus sejak usia lima tahun.
Baca Juga
Rilus telah menghadapi tantangan sejak lahir dengan disabilitas pada kaki kanannya. Namun, segala halangan itu tidak menghentikan langkahnya untuk mengejar impian, terutama dalam dunia sepak bola.
Advertisement
Pria yang kini berusia 24 tidak merasa bahwa disabilitas yang disandangnya dapat menjadi penghalang untuk menjadi pemain bola. Sejak dulu, ia biasa bermain bola dengan teman-temannya yang non-disabilitas di Ende.
"Mereka (teman-teman) mungkin melihatnya kasihan, cuma dari diri saya nyatanya emang tak apa-apa, tak ada rasa takut. Saya main bola dengan tongkat," ujarnya saat di Wisma Kemenpora, Selasa (4/2/2025) mengutip laman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Semangat dan rasa percaya dirinya menjadi cikal bakal perjalanan panjangnya dalam dunia bola. Selepas lulus SMA, Rilus mulai mencari informasi lebih lanjut tentang sepak bola amputasi melalui media sosial.
Kala itu, dia melihat sebuah konten yang menunjukkan adanya komunitas sepak bola amputasi di Surabaya. Tanpa ragu, Rilus memutuskan untuk berangkat ke Kota Pahlawan meskipun dia tahu bahwa pengurus sepak bola amputasi di daerah tersebut belum memiliki sekretariat yang tetap.
Â
Lolos Seleksi Timnas Sepak Bola Amputasi
Kendati demikian, niat yang kuat tak membuatnya gentar. Beruntung, pengurus sepak bola amputasi Surabaya memberikan tempat tinggal kos untuk Rilus.
Selama di sana, Rilus saban harinya tidak hanya berlatih tanpa mengenal lelah, tetapi juga terus memperjuangkan peluang yang ada.
Kesempatan yang dinantinya tiba, dia mengikuti seleksi tim nasional sepak bola amputasi.
"Saya bersyukur saya bisa lolos seleksi dan terpilih untuk memperkuat Tim Nasional untuk kejuaraan Artalive Challenge Cup 2023 di Malaysia," katanya.
Â
Advertisement
Jadi Kurir Paket untuk Sambung Hidup
Kejuaraan tersebut menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Rilus. Indonesia berhasil meraih juara, dan dia turut berperan dengan mencetak satu gol.
Meskipun posisinya sebagai winger tidak mudah, dia menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak membatasi kemampuan dan semangatnya dalam bertanding.
Selepas turnamen itu, Rilus kembali ke Surabaya. Guna menghidupi kebutuhan sehari-hari, dia pun memutuskan untuk mencari pekerjaan agar bisa tetap mandiri. Tekadnya itu membawa dia mendapatkan pekerjaan sebagai kurir pengiriman paket.
Â
Menuju Pertandingan di Bangladesh
Beruntung, pihak perusahaan tidak mempersoalkan kondisi disabilitasnya. Rilus menggunakan motor modifikasi dalam menjalankan tugas.
Dia membuktikan bahwa apapun hambatan fisik yang ada, bukanlah halangan untuk berkarya dan memberikan kontribusi.
"Perusahaan mendukung saya untuk berkarier sebagai atlet. Kini saya fokus bersama tim nasional amputasi yang akan berlaga di Kejuaraan Sepak Bola Amputasi Asia 2025 di Bangladesh. Mohon doa dan dukungan agar kami bisa meraih hasil maksimal disana," tutup Rilus.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)