Khofifah Luncurkan Gerakan Akselerasi Capai Target 100 Persen Kurikulum Mandiri di Jatim

Khofifah juga berharap bupati dan wali kota ini juga menyiapkan target 100 persen penerapan IKM Mandiri pada jenjang PAUD/TK, SD dan SMP pada Tahun Ajaran 2023/2024.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Nov 2022, 07:04 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 07:04 WIB
Khofifah saat meninjau proses belajar di sekolahan di Jatim. (Dian Kurniawan).
Khofifah saat meninjau proses belajar di sekolahan di Jatim. (Dian Kurniawan).

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meluncurkan gerakan akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Mandiri. Gerakan ini sebagai upaya dalam mewujudkan target 100 persen SMA/SMK dan SLB dalam melaksanakan IKM Mandiri pada Tahun Ajaran 2023/2024.

"Saat ini IKM Mandiri untuk SMA/SMK SLB di Jatim adalah terbanyak di Indonesia. Dari 4.044 lembaga, sebanyak 77 persen sudah melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka," ujarnya, Senin (14/11/2022).

Khofifah mengungkapkan, gerakan akselerasi IKM Mandiri juga didukung penuh oleh Kemendikbud-ristek dan Putra Sampoerna Foundation melalui pelatihan kepada kepala sekolah dan guru tentang IKM bagi  PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan SLB yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka.

"Alhamdulillah, seluruh lembaga SMA/SMK dan SLB menunjukkan semangat untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di Jawa Timur," ucap Khofifah.

Khofifah menjelaskan, syarat peserta program akselerasi IKM yang dilanjutkan dengan webinar pada platform Guru Binar ini cukup sederhana, yaitu satuan pendidikan yang ikut terdiri dari satu kepala sekolah dan tiga guru dan bukan merupakan sekolah penggerak juga bukan SMK - PK.

"Karenanya, kami mendorong sekolah-sekolah yang belum melaksanakan untuk menyiapkan diri agar kualitas dan pemerataan pendidikan bisa terwujud," ujarnya.

Khofifah juga berharap bupati dan wali kota ini juga menyiapkan target 100 persen  penerapan IKM Mandiri pada jenjang PAUD/TK,  SD dan SMP pada Tahun Ajaran 2023/2024.  Sebab saat ini, Jawa Timur masih berada diperingkat lima penerapan IKM Mandiri bila dihitung dari seluruh jenjang (PAUD SD SMP SMA SMK SLB).

"Kita memang ada diperingkat satu nasional untuk penerapan IKM Mandiri tingkat SMA/SMK dan SLB. Tapi jika digabung dengan penerapan IKM Mandiri ditingkat PAUD / TK, SD dan SMP, Jatim masih ada diperingkat lima setelah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, dan DIY," ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menambahkan, program gerakan akselerasi IKM Mandiri yang bekerjasama dengan Putera Sampoerna foundation ini ada tiga jenis. Yaitu, tiga jam pembelajaran, 12 jam pembelajaran, dan 32 jam pembelajaran.

Peningkatan Kualitas Pendidikan

"Kita upayakan untuk para guru agar ikut yang 32 jam pembelajaran dengan program guru transformatif. Pelatihan ini gratis dan mereka akan mendapatkan E - Sertifikat yang bisa digunakan untuk mengikuti Penilaian Angka Kredit (PAK) sebagai syarat untuk kenaikan pangkat," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemdikbud Ristek, Iwan Syahril menyambut baik adanya kolaborasi yang dilakukan Pemprov Jatim dalam peningkatan kualitas pendidikan, melalui akselerasi IKM Mandiri. 

"Dari pertemuan ini ada komitmen gotong royong, gerakan kita melakukan perubahan pendidikan. Seluruh stakeholder bersama-sama untuk problem solving terkait krisis pembelajaran yang diperparah kondisi pandemi Covid-19," ucapnya. 

Infografis Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Pengganti BSNP
Infografis Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Pengganti BSNP (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis B20 Summit Menuju KTT G20 Indonesia 2022
Infografis B20 Summit Menuju KTT G20 Indonesia 2022 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya