Semeru Semburkan Abu Vulkanik 400 Meter, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan

Peringatan dikeluarkan seiring dengan adanya lontaran abu vulkanik setinggi kurang lebih 400 meter di atas puncak Gunung Semeru pada Senin pukul 06.08 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2022, 09:17 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 09:17 WIB
Gunung Semeru Pasca Erupsi
Gunung Semeru menyemburkan asap tipis terlihat dari desa Curah Kobokan di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Usai meletus pada Sabtu 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang terletak di Lumajang tersebut berstatus level 2 waspada. (ADEK BERRY / AFP)

 

Liputan6.com, Surabaya - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan agar warga tidak aktivitas apapun pada sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru di Jawa Timur.

peringatan dikeluarkan seiring dengan adanya lontaran abu vulkanik setinggi kurang lebih 400 meter di atas puncak Gunung Semeru pada Senin pukul 06.08 WIB.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 64 detik.

"Di luar jarak tersebut, masyarakat agar tidak aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," kata Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Nur Rokhman Hidayat, Senin (21/11/2022).

Sepanjang periode 06.00 sampai 12.00 WIB, hari ini, PVMBG mencatat Gunung Semeru mengalami 18 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10 sampai 22 milimeter dan lama gempa berkisar antara 41 sampai 118 detik.

Selain itu, ada pula satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 milimeter, S-P 17 detik dan lama gempa 88 detik.

PVMBG juga mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

PVMBG juga merekomendasikan warga selalu mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Potensi Bahaya

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada mengingatkan warga yang bermukim di sekitar gunung api untuk mewaspadai berbagai potensi bahaya saat musim hujan terkhusus banjir lahar dingin.

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api berstatus siaga di Indonesia yang berpotensi besar terjadi banjir lahar dingin saat musim hujan karena gunung api tersebut memiliki empat faktor utama penyebab banjir lahar dingin, yaitu penumpukan material hasil erupsi, air hujan, gravitasi dan bentuk lembah. 

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya