Liputan6.com, Surabaya - General Manager PLN UID Jatim Lasiran mengungkapkan, semakin tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian di Jawa Timur, PLN UID Jawa Timur menoreh raihan sebagai unit dengan penambahan daya tersambung perbulan tertinggi di Desember 2022 yakni sebesar 125,55 MVA.
"Sementara, secara Year on Year (YoY), pertumbuhan penambahan daya tersambung sebesar 13,86 persen dan penjualan dari sektor Electrifying Agriculture pun naik sebesar 9,52 persen,” ujarnya, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga
Lasiran mengatakan, wilayah dengan konsumsi kWh tertinggi yakni di UP3 Madiun sebesar 4.419.918 kWh, UP3 Bojonegoro sebesar 3.969.744 kWh, dan UP3 Kediri sebesar 3.402.499 kWh. Di Kediri, electrifying agriculture tidak hanya menyasar pertanian sawah melainkan usaha peternakan ayam, budidaya ikan koi, dan lainnya.
Advertisement
“Setiap wilayah di Jawa Timur memilki potensi yang berbeda yang mana semuanya ini bisa kita dukung pertumbuhannya melalui listrik," ucapnya.
Lasiran mencontohkan, Gresik dan Pamekasan potensi tambak udang, wilayah Madiun yang sebelumnya menggunakan diesel untuk irigasi bisa kita arahkan menggunakan listrik PLN tidak perlu lagi menarik kabel sendiri dari rumah.
"Jadi, jaringan listrik PLN akan disalurkan ke lokasi pertanian, perikanan dan peternakan. Lebih safety dan lebih hemat serta meningkatkan produktivitas tentunya,” ujarnya.
Lasiran berharap program electrifying agriculture tidak hanya untuk meningkatkan permintaan listrik, tapi secara strategis juga untuk mendukung kemandirian pangan nasional. Sebagai negara agraris, PLN mendukung penuh cita-cita ketahanan pangan dalam negeri.
Lumbung Pangan
Hal ini selaras dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional. Program elektrifikasi ini dapat menumbuhkan berbagai potensi untuk menyokong penguatan komoditas pertanian, perkebunan, peternakan demi terwujudnya ketahanan pangan nasional.
Dikethui, pelanggan electrifying agriculture merupakan pelanggan yang berada pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan.
Di Jawa Timur, selama tahun 2022 pertumbuhan jumlah pelanggan electrifying agriculture sebanyak 17.060 pelanggan dengan pemakaian kWh sebanyak 28.076.988 kWh dan pendapatan sebesar Rp.31.354.760.000,-
Advertisement