Banyuwangi Punya Kampung Moderasi Beragama, Dirilis dengan Nuansa Imlek

Ipuk juga mengapresiasi peluncuran kampung moderasi beragama. Hal ini menegaskan rasa kebersamaan dan gotong royong yang ada di Banyuwangi. Dengan harmoni tersebut, akan menjadi bekal untuk memajukan Banyuwangi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 06 Feb 2023, 22:14 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2023, 22:14 WIB
Peluncuran Kampung Moderasi di Banyuwangi (Istimewa)
Peluncuran Kampung Moderasi di Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Peringatan tahun baru Imlek di Banyuwangi berlangsung spesial. Tidak hanya diisi dengan rangkaian festival yang meriah, tapi juga diluncurkan program Kampung Moderasi Beragama di kawasan Klenteng Ho Tong Bio, Kelurahan Karangrejo Banyuwangi,

Berbagai tokoh lintas agama hadir pada acara tersebut. Tampak di antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi KH Mohammad Yamin, Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi Pendeta Anang, Jro Mangku Gede Parse Susile dari Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Pemimpin Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi Romo Frans Aryo, Dante Samanera Dhantadhiro (Budha) dan Ketua TITD Ho Tong Bio Sylvia Ekawati.

“Festival Imlek benar-benar menjadi media untuk merajut harmoni antar keragaman di Banyuwangi. Baik keragaman lintas iman, suku dan bangsa,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat memberikan sambutan, Senin (6/2/2023).

Ipuk juga mengapresiasi peluncuran kampung moderasi beragama. Hal ini menegaskan rasa kebersamaan dan gotong royong yang ada di Banyuwangi. Dengan harmoni tersebut, akan menjadi bekal untuk memajukan Banyuwangi.

“Kebersamaan dan gotong royong semua pihak inilah, kunci bagi Banyuwangi untuk maju. Kita belajar dari pandemi Covid-19 kemarin. Dengan kebersamaan dan gotong royong bersama inilah, kita semua bisa melewatinya dengan cukup baik,” tegas Ipuk.

Plt Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi M Lutfi menyebutkan, Kampung Moderasi Beragama ini bentuk upaya menyatukan berbagai perbedaan terutama dalam hal agama atau kepercayaan untuk saling menghargai dan menjunjung toleransi.

“Program ini merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan Kantor Kementerian Agama Banyuwangi,” ungkap Lutfi.

Launching Kampung Moderasi semakin meriah dengan penampilan drama musikal dan sendratari yang melambangkan keberagaman dan kerukunan antar umat dan suku bangsa di bumi Blambangan. Dibawakan oleh 80 anak muda lintas iman menyajikan aneka tarian dan musik yang dirangkai dalam kisah harmoni. 

Ada Pecinan Street Food

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di sambut atraksi Barongsai dalam peluncuran kampung moderasi Banyuwangi (Istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di sambut atraksi Barongsai dalam peluncuran kampung moderasi Banyuwangi (Istimewa)

Rangkaian Festival Imlek sendiri digelar sejak Kamis lalu di Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio. Para pengunjung bisa mencicipi aneka kuliner nikmat khas Negeri Tirai Bambu dalam Pecinan Street Food Festival. Seperti nasi ayam hainan, bebek dan ayam Peking, dimsum, kwetiau, dan masih banyak lainnya. 

Aneka jajanan juga ada, seperti bakpao, cakue, kue keranjang, bakcang, burger Shanghai, dan sebagainya. Semua penganan tersebut disajikan halal, sehingga siapa saja bisa menikmati. Pengunjung bisa mencicipi kuliner sedap sambil menikmati nuansa pernak-pernik imlek. Mulai dari live musik, ornamen serba merah, hingga hiburan tari barongsai yang menambah semarak suasana. 

“Ke depannya, untuk street food dengan tema kuliner Tionghoa ini akan digelar secara rutin tiap bulannya,” pungkas Plt Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi M. Lutfi

Infografis Hakim Terjerat Kasus Suap Pengurusan Perkara di Mahkamah Agung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hakim Terjerat Kasus Suap Pengurusan Perkara di Mahkamah Agung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya