Â
Liputan6.com, Jakarta - Christian Atsu yang kini bermain untuk klub Turki Hatayspor ditemukan selamat setelah terkubur di bawah reruntuhan gempa bumi Turki dan Suriah. Namun direktur olahraga klubnya, Taner Savut masih berada di reruntuhan bangunan.
"Christian Atsu ditarik keluar karena cedera. Direktur olahraga kami, Taner Savut, sayangnya masih berada di bawah reruntuhan," kata Wakil Presiden Klub Hatayspor Mustafa Ozat, dari Antara, Rabu (8/2/2023).
Advertisement
Ozat mengatakan kepada BeIN Sports bahwa beberapa pemain dan ofisial telah diselamatkan dari reruntuhan.
Di sisi lain, kiper dari klub sepak bola Turki Yeni Malatyaspor yaitu Ahmet Eyup Turkaslan dinyatakan tewas akibat gempa.
Sebelumnya, Atsu dilaporkan hilang di provinsi Hatay setelah gempa Turki berkekuatan 7,8 magnitudo meruntuhkan ribuan bangunan dan menelan ribuan korban jiwa, di beberapa kota Turki dan Suriah pada Senin (6/2).
Pemain asal Ghana ini pernah bermain di Liga Premier Inggris untuk Newcastle United dan Everton dan bergabung dengan Hatayspor pada bulan September. Dia terakhir terpilih bermain untuk Ghana pada 2019, tapi belum resmi pensiun dari sepak bola internasional.
Ribuan Tewas
Jasad korban tewas gempa Turki pada Senin 6 Februari 2023 ditinggalkan di jalan, saat perburuan korban selamat terus berlanjut.
Lebih dari 6.000 orang diketahui tewas di Turki dan Suriah utara, yang juga hancur akibat gempa tersebut.
Enam+01:02VIDEO: Tampilan Mencolok Kim Jong Un dan Putrinya di Peringatan 75 Tahun Militer Korea Utara PBB memperingatkan bahwa ribuan anak mungkin termasuk di antara yang tewas.
Di Kota Antakya, mengutip laporan BBC, Rabu (8/2/2023), beberapa korban gempa Turki yang tewas bergelimpangan, terbaring di trotoar selama berjam-jam saat petugas penyelamat dan ambulans berjuang mengatasi skala bencana.
Sementara itu, mereka yang kehilangan anggota keluarga menyisir puing-puing mencari orang yang mereka cintai. Sekelompok pria menggunakan palu godam dan alat lainnya menemukan jenazah pria dan gadis muda yang terjebak. Mereka memanggil penyelamat resmi untuk menggunakan alat-alat listrik untuk membantu, tetapi mereka mengatakan mereka harus berkonsentrasi pada yang hidup.
Orang-orang itu terus menggali sampai jasad-jasad itu bisa dikeluarkan.
Di sisi lain, ada kemarahan yang tumbuh karena tidak ada cukup bantuan. Seorang wanita mengatakan kepada BBC bahwa penyelamat datang dan mengambil gambar bangunan milik keluarga pacarnya di mana mereka yakin 11 orang terjebak, tetapi mereka tidak juga terlihat.
Dia mengatakan mereka mendengar suara-suara selama berjam-jam, tapi kemudian ada keheningan.
Lebih jauh ke utara di Kahramanmaras, dekat pusat gempa kedua, ada penundaan bantuan yang datang karena jalan pegunungan macet oleh mereka yang mencoba pergi.
Advertisement