Makam Gus Dur di Jombang Ramai Peziarah saat Ramadhan

Makam Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di area makam Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, ramai dikunjungi peziarah setiap harinya saat Ramadhan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 30 Mar 2023, 13:18 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023, 13:18 WIB
20150804-Milad Gus Dur, Keluarga Lakukan Ziarah Bersama-Jatim
Istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah saat melakukan ziarah di makam Gus Dur di komplek pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, Selasa (4/8/2015). Ziarah tersebut bertepatan dengan hari lahir Gus Dur. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Liputan6.com, Jombang - Makam Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di area makam Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, ramai dikunjungi peziarah setiap harinya saat Ramadhan.

Prima (58), salah seorang peziarah asal Kecamatan Blimbing, Malang, mengaku dirinya sudah lama ingin berziarah ke makam Gus Dur.

"Sosok Gus Dur, beliau adalah seorang wali luar biasa. Saya dengan teman-teman sengaja berziarah, ingin berdoa di samping makam beliau," katanya di Jombang, Kamis (30/3/2023), dikutip dari Antara.

Selain kagum dengan sosok Gus Dur, dirinya juga ingin meniru kepribadian Gus Dur yang selalu sabar dalam menghadapi segala sesuatu.

Una, peziarah lainnya mengaku berziarah saat Ramadhan terasa berbeda, lebih tenang dan bisa lebih khusuk saat berdoa.

"Kalau saat Ramadhan berziarah ke makam wali, para kiai, rasanya itu berbeda. Di hati lebih tenang begitu. Jadi, saya suka," katanya.

Di makam itu, selain ada makam Gus Dur, juga ada makam pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama sekaligus pengasuh PP Tebuireng Jombang, yakni K.H. Hasyim Asy'ari yang juga kakek Gus Dur.

Kemudian makam ayah Gus Dur yakni K.H. Wahid Hasyim, lalu makam K.H. Sholahudin Wahid, adik Gus Dur dan sejumlah makam anggota keluarga lainnya.

Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Teuku Azwani mengatakan selama bulan Ramadhan, lokasi makam memang tetap dibuka untuk peziarah.

Namun, lokasi makam diterapkan jam-jam khusus, misalnya untuk malam hari dibuka setelah shalat tarawih, sedangkan untuk siang hingga pukul 14.00 WIB.

"Kalau Ramadhan memang ditutupnya lebih awal untuk yang siang hari hingga jam 14.00 WIB, itu karena untuk persiapan buka para santri," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lebih Sedikit

Kawasan Makam Gus Dur (Liputan6.com/Istimewa)
Kawasan Makam Gus Dur (Liputan6.com/Istimewa)

Ia menambahkan, jumlah kunjungan peziarah di awal Ramadhan ini memang relatif lebih sedikit ketimbang hari biasanya. Dalam sehari, hanya ada ratusan peziarah datang, padahal di bulan biasanya bisa puluhan ribu orang sehari.

"Namun, nanti di akhir-akhir Ramadhan pasti ramai lagi. Kalau di awal Ramadhan biasanya relatif lebih sepi," kata dia.

Selama Ramadhan, Azwani juga menyebutkan aktivitas santri berjalan seperti biasanya dengan jadwal lebih banyak mengaji. Mereka saat ini masih di pondok pesantren, dan baru libur mendekati Ramadhan 2023 tepatnya H-10 Idul Fitri 2023.

"Kalau di Pesantren Tebuireng sudah turun temurun tidak ada libur pas Ramadhan, karena setiap Ramadhan aktivitas santri mengaji kitab kuning ditingkatkan. Ini sudah mulai zaman Kiai Hasyim (K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri Pesantren Tebuireng, Jombang)." kata Azwani.

Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta
Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya