Jembatan Penghubung Antar Desa di Probolinggo Rusak Akibat Diterjang Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melakukan asesmen kerusakan jembatan di Dusun Koburen Mereng Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 31 Mar 2023, 07:58 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 07:54 WIB
BPBD Probolinggo lakukan identivikasi jembatan penghubung antar desa yang rusak akibat banjir (Istimewa)
BPBD Probolinggo lakukan identivikasi jembatan penghubung antar desa yang rusak akibat banjir (Istimewa)

Liputan6.com, Probolinggo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melakukan asesmen kerusakan jembatan di Dusun Koburen Mereng Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Probolinggo M Zubaidulloh mengatakan, kejadian tersebut diduga merupakan dampak dari erosi tingginya debit air sungai yang membawa material dari hulu berupa rumpun bambu yang menghambat arus sungai sehingga bagian jembatan rusak.

“Saat ini jembatan penghubung Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto dan Desa Tempuran Kecamatan Bantaran tidak dapat dilalui kendaraan. Koordinasi dengan OPD berwenang dan Pemerintah setempat terkait penanganan darurat dampak kejadian masih berlangsung. kita terus berupaya untuk segera ditangani agar akses penghubung antar desa ini bisa tersambung lagi,” katanya, Kamis (30/3/2023).

Menurut Zubaidulloh, hasil assessment yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo menyebutkan bentang jembatan mencapai 12,5 meter dan pondasi yang tergerus mencapai 5 meter.

“Upaya lanjutan akan dilaksanakan pembersihan rumpun bambu bersama pemerintah dan masyarakat setempat sembari berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo apabila membutuhkan alat berat untuk pembersihan,” pungkasnya.

Rachmad Mengimbau masyarakat untuk tetap waspada  terhadap cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana alam sewaktu- waktu seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.

“Tetap waspada terhadap kemungkinan terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, serta potensi bencana lainya sebab dimusim pancaroba ini  masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem,” paparnya.

Musim Pancaroba Waspada Cuaca Ekstrem

Berdasarkan informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, saat ini wilayah Jawa Timur, tengah memasuki musim pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau.

Dimusim pancaroba itu, tetap waspada sebab, ancaman cuaca ektrem masih tetap ada, seperti aingin putting Beliuang, banjir dan tanah longsor. Awal musim kemarau diprediksi akan terjadi pada pertengahan April mendatang.

Infografis Joe Biden Prediksi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Joe Biden Prediksi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya