Â
Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) bidang kesehatan, Tagana serta berbagai bantuan logistik dan obat obatan ke lokasi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Baca Juga
Berbagai bantuan yang disalurkan oleh BPBD Jatim ini antara lain berupa 2.000 sandbag, 100 sembako, 10 cangkul, 10 sekop dan 1 Tim Reaksi Cepat (TRC).
Advertisement
Dinas Sosial juga menurunkan Tagana dan relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) sebanyak 135 personil. Mereka akan membantu pembersihan sejumlah titik yang terdampak longsor dan banjir lahar dingin di Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Candipuro.
Dinas Sosial juga mengirimkan bantuan berupa buffer stock untuk mengawali pelayanan dapur umum. Serta, peralatan tidur untuk 30 KK. Secara khusus, DP3AK mengirimkan pula tambahan bantuan berupa kelengkapan korban perempuan sebanyak 200 paket.
Dinas Kesehatan mengirim tim kesehatan serta obat obatan di dua titik Candipuro dan Pronojiwo Lumajang. Mereka menyiapkan poskes di titik pengungsian, melakukan Rapid Health Assesment (RHA) , tim dokter, perawat serta perahu karet.
Khofifah juga telah menginstruksikan Dinas PU Bina Marga untuk segera melakukan asesmen dan menentukan tindak lanjut penanganan jembatan yang putus.
"Selanjutnya, kami juga akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan Balai Besar pelaksanaan Jalan Nasional Jawa-Bali," ungkap Khofifah, Minggu (9/7/2023).
Â
Sampaikan Duka Cita untuk Korban Meninggal
Khofifah juga menyatakan duka cita mendalam terhadap korban bencana di Lumajang.
“Innalillahiwainnailaihi rojiun, atas nama pribadi dan Pemprov Jatim kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya para korban longsor. Semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan serta kesabaran," ungkapnya.
Kepada para korban meninggal, Khofifah juga telah menyiapkan santunan duka senilai Rp 10 juta per jiwa yang akan diserahkan kepada ahli waris oleh Gubernur Khofifah secara langsung.
"Insya Allah saya bersama tim Pemprov Jatim akan melakukan takziah dan menyerahkan santunan duka kepada ahli waris serta mengunjungi masyarakat yang terdampak serta mencari solusi terbaik atas infrastruktur yang rusak akibat banjir lahar dingin ini ," ujarnya.
Â
Advertisement
Akses Jalan Lumajang-Malang Tertutup
Bencana longsor yang terjadi di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo juga mengakibatkan tiga korban meninggal dunia. Tiga korban tersebut merupakan satu keluarga atas nama Galih Adi Perkasa (23 th), Candra Agustina (20 th), dan Galang Naendra Putra (4 bulan). Selain itu, juga mengakibatkan 1 rumah rusak sedang.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Jatim longsoran yang berada di Piket Nol KM 58 Kecamatan Pronojiwo juga mengakibatkan tertutupnya akses jalan Lumajang-Malang jalur selatan atau piket nol.
Untuk itu, Khofifah mengimbau masyarakat yang akan melewati Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol untuk memilih jalur alternatif melalui Probolinggo.
"Bagi masyarakat yang akan melewati jalur rawan tersebut kami imbau untuk memilih jalur alternatif yang lebih aman. Kita berharap bersama bencana banjir lahar dingin dan longsor akan cepat tertangani," pungkasnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini tercatat sebanyak 571 jiwa mengungsi di beberapa titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kab. Lumajang. Antara lain, di Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, Komunitas Rumah Wani Gosong Desa Jarit, Balai Desa Tambakrejo, Balai Desa Pronojiwo, dan rumah warga di Patung Salak.
Untuk mencukupi pangan masyarakat terdampak yang mengungsi, Tagana Jatim juga mendirikan Dapur Umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Untuk mendampingi dan membantu masyarakat di pengungsian, telah diterjunkan sebanyak 60 orang relawan yang terdiri dari Tagana, KSB dan aparat desa.