Pakar: WHF ASN Efektif Tekan Polusi Udara Jika Penyebabnya karena Transportasi

Pakar Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Corie Indria Prasasti menilai penerapan kebijakan Work From Homeh (WFH) ASN di Jakarta, bisa menjadi langkah efektif untuk menangani masalah polusi udara di DKI Jakarta.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 25 Agu 2023, 17:29 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 17:29 WIB
Polusi Udara Jakarta
Karena buruknya kualitas udara menurut data DLHK DKI 70 persen beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

 

Liputan6.com, Surabaya - Pakar Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Corie Indria Prasasti menilai penerapan kebijakan Work From Home (WFH) ASN di Jakarta, bisa menjadi langkah efektif untuk menangani masalah polusi udara di DKI Jakarta.

Menurut Corie, sebelum menerapkan kebijakan penanganan polusi udara, pemerintah perlu mengetahui secara pasti sumber dan penyebab polusi udara di DKI Jakarta. Ia menilai, penting memastikan akar utama dari permasalahan sehingga kebijakan juga dapat lebih optimal.

“Harus diketahui secara pasti sumber-sumber yang menyumbangkan peningkatan pencemaran udara di suatu wilayah. Apakah benar dari transportasi? Atau bisa jadi dari industri atau bahkan sumber lain dari luar wilayah tersebut,” papar Corie, Jumat (25/8/2023).

Selain itu, pemerintah bersama pihak-pihak terkait harus mengetahui jenis-jenis polutan yang menghinggapi Kota Jakarta. Misalnya saja partikulat, gas, atau bentuk lainnya. Tak hanya jenisnya, kadar dan batas normal polutan juga sangat penting untuk diperhatikan.

“Harus diketahui pula jenis polutan apa yang sudah melebihi batas seharusnya, apakah yang berbentuk partikulat seperti PM 2.5 atau PM 10, gas seperti SOx, NOx, CO, atau justru dalam bentuk yang lain,” ujar Dosen FKM Unair itu.

Pada dasarnya, polusi udara ini merupakan persoalan yang begitu kompleks. Untuk itu, mendeteksi akar permasalahan utama tentu akan lebih meringankan dalam melakukan penanganan.

Corie mengatakan bahwa apabila pemerintah telah benar-benar mengetahui akar dan sumber penyebab polusi udara, maka mengembalikan kualitas udara bersih di Kota Jakarta bukanlah hal yang mustahil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perlu Ditambah Kebijakan Lain

Macet dan Polusi Udara Jakarta
Bukan hanya polusi udara, kemacetan lalu lintas di Jakarta juga dinilai memburuk. (merdeka.com/Arie Basuki)

Terdapat dua kondisi khusus untuk menilai efektivitas kebijakan WFH ini. Menurut Corie, jika memang penyebab polusi udara di Jakarta adalah akibat sektor transportasi, maka keputusan WFH bagi para ASN akan sangat membantu dalam menurunkan polusi udara.

“Berdasarkan hal-hal utama tadi, maka ketika pencemaran udara di jakarta memang sebabnya dari sektor transportasi, maka keputusan untuk menerapkan WFH bagi ASN akan sangat berdampak terhadap penurunan pencemaran udara,” ujar alumnus FKM UNAIR itu.

Kemudian, kondisi tidak efektif terjadi ketika sumber polusi yang sebenarnya bukanlah berasal dari sektor transportasi. Jika hal itu terjadi, kata Corie, pemerintah perlu menambahkan kebijakan lain yang tentunya  menyesuaikan dengan pemicu utama polusi udara tersebut.

“Tetapi jika ternyata yang lebih dominan dari sumber lain di luar transportasi maka tentunya harus ditambahkan kebijakan lain yang dapat menekan pencemaran tersebut,” tegasnya.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya