Terpantau Masih Ada 16 Titik Api di Gunung Arjuno, Terkendala Jalur Terjal dan Jurang

Angin kencang membuat api mudah merembet dan mempercepat kebakaran hutan di Gunung Arjuno

oleh Zainul Arifin diperbarui 01 Sep 2023, 07:01 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 07:01 WIB
Di balik Kebakaran Gunung Arjuno, Satwa Terancam Diburu Sampai Turun ke Permukiman
Lahan di Gunung Arjuno hangus terbakar mengancam berbagai satwa di kawasan Tahura R Soerjo (BPBD Kota Batu)

Liputan6.com, Malang - Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno belum berhasil dipadamkan karena kendala medan terjal dan angin kencang. Sejauh ini masih terpantau ada 16 titik api yang tersebar di wilayah Pasuruan dan Malang.

Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ajat Sudrajat, mengatakan sampai Kamis, 31 Agustus 2023 sore masih terpantau 16 titik api kebakaran di Gunung Arjuno. Tersebar di wilayah Prigen, Pasuruan dan di Toyomarto, Malang.

"Kalau jumlah titik api tidak bisa pasti karena situasinya ekstrim. Hari ini ada 16 titik, nanti bisa berkurang atau bertambah," kata Ajat dikonfirmasi di Malang.

Menurut dia, upaya pemadaman terkendala sejumlah hal. Seperti, petugas kesulitan menuju titik lokasi kebakaran karena jalur terjal, jurang dan berbukit. Angin kencang semakin menyulitkan tim gabungan untuk memadamkan kebakaran.

"Angin kencang mempercepat pembakaran ilalang sehingga cepat merembet," ujar Ajat.

Titik api kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno pertama kali terpantau pada Sabtu, 26 Agustus 2023. Sampai Kamis siang tadi, diperkirakan sudah sekitar 200 hektar luas lahan yang terbakar. Dugaan awal penyebab kebakaran ini adalah aktivitas pemburu liar.

Petugas Tahura Raden Soerjo dalam upaya pemadaman kebakaran Gunung Arjuno dibantu berbagai unsur seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malang dan Pasuruan, BPBD Jawa Timur, TNI dan Polri serta berbagai relawan.

"Kami terus berkoordinasi dengan kawan-kawan di BPBD untuk upaya pemadaman," ucap Ajat.

Kerugian Ekologis

Pemadaman Kebakaran di Gunung Arjuno Butuh Water Bombing
Pemadaman kebakaran hutan di Gunung Arjuno butuh dukungan water bombing atau bom air dari udara (BPBD Kota Batu)

Tahura Raden Soerjo memiliki keanekaragaman hayati. Kawasan konservasi jadi habitat berbagai satwa langka seperti elang jawa, monyet ekor panjang, alap-alap hitam, kijang dan lainnya. Termasuk ratusan jenis tanaman.

"Secara ekologis ini sangat merugikan karena banyak pohon dan tanaman terbakar dan mengancam satwa," ujar Ajat.

Dugaan awal, kebakaran dipicu ulah manusia dari aktivitas perburuan liar. Meski begitu, sampai hari ini belum ada satu pun yang tertangkap basah melakukan tindakan ilegal di kawasan Gunung Arjuno itu.

"Indikasi awal begitu, kami sekarang masih fokus ke upaya pemadaman," kata dia.

Karena peristiwa ini, izin pendakian ke Gunung Arjuno Welirang untuk sementara ditutup. Tujuannya, demi keamanan para pendaki sendiri dan fokus sementara pada upaya pemadaman kebakaran.

Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia
Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya