Liputan6.com, Malang - Polresta Malang Kota menyebut hasil pemetaan awal ada lima titik rawan selama pelaksanaan Pemilu 2024 di kota ini. Namun, akan dilakukan kajian ulang dengan melibatkan akademisi guna memastikan titik dan jenis kerawanannya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan titik rawan itu yakni empat di Kecamatan Lowokwaru dan satu di Kecamatan Blimbing. Tapi hasil pemetaan awal itu bisa jadi berubah karena tak menggambarkan kondisi di lapangan sesungguhnya.
“Itu baru laporan awal yang masuk, masih bisa berubah. Perlu kajian lebih lanjut lagi,” ujar Budi usai Apel Operasi Mantap Brata Semeru di Stadion Gajayana Malang, Selasa, 17 Oktober 2023.
Advertisement
Dia menyebut titik rawan itu berada di kawasan kos mahasiswa karena lokasinya dekat perguruan tinggi. Besar kemungkinan banyak mahasiswa di kawasan itu yang pulang kampung karena libur saat pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024.
Tidak menutup kemungkinan pula banyak mahasiswa enggan mudik ke daerah asalnya. Sebab mereka memilih mengajukan pindah piih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sekiar tempat kosnya karena diperbolehkan sesuai regulasi pemilu.
“Bisa jadi masyarakat di kawasan merasa aman dan malah bertanya mengapa tempat mereka ditetapkan sebagai titik rawan. Karena itu perlu akan dilakukan kajian ulang,” ujar Budi.
Polresta Malang Kota akan menggandeng sejumlah perguruan tinggi karena punya kompetensi secara akademis untuk melakukan kajian ulang lima titik rawan pemilu itu. Nantinya bisa jadi tetap masuk kategori rawan atau bisa jadi titik dan jumlahnya berubah.
“Termasuk mengkaji jenis kerawanannya. Kalau sekarang saya belum bisa menjelaskan secara utuh karena masih fluktuatif,” ujar Budi.
Titik Rawan Geografis
Sementara itu untuk pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Malang, kepolisian setempat menyebut ada 10 titik rawan geografis. Titik rawan itu merupakan daerah yang rawan bencana serta akses menuju lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) sulit dan rawan.
"Mayoritas ada di Malang bagian selatan terkait dengan kondisi geografis. Kemudian ada beberapa lokasi di Singosari juga yang saat ini sudah kami petakan," kata Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana.
Fenomena alam untuk sekarang ini masih masuk El Nino, namun pada awal 2024 mendatang diprediksi sudah masuk musim penghujan. Dengan begitu, kerawanannya lebih pada potensi terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan lainnya.
“Jadi rawan karena faktor geografis saja, kalau untuk konflik tidak ada,” ujar Kholis.
Advertisement