Liputan6.com, Surabaya - Calon Legislatif (Caleg) dari kalangan artis hingga pengusaha muda bakal bersaing ketat di Daerah Pemilihan (Dapil) 'Neraka' Jatim Satu yang meliputan Kota Surabaya dan Sidoarjo.
Mereka yaitu Arzeti Bilbina dari PKB, Lucy kurniasari dari Partai Demokrat, Ahmad Dhani dari Gerindra, Arizal Tom Liwafa dari PAN, Andre Hehanusa dari PDIP, dan Krisna Mukti dari Nasdem.
Menurut Mochtar W Oetomo, peneliti senior dari Surabaya Survey Center atau SCC, dapil Jatim 1 ini bukan hanya jadi dapil neraka bagi caleg berpengalaman dan sudah mapan, incumbent, namun juga jadi dapil neraka bagi artis selebgram atau pesohor.
Advertisement
"Sejauh ini berdasar survei SSC, para caleg artis ini popularitasnya melampaui caleg kenamaan yang sudah mapan di dapil Jatim 1," ujarnya, Jumat (8/12/2023).
Namun dari sisi elektabilitas, lanjut Mochtar, bisa dibilang hanya Arzeti Bilbina, Lucy Kurniasari dan Ahmad Dani yang mampu bersaing dengan para caleg mapan atau incumbent lainnya di dapil Jatim 1.
"Arzeti Bilbina dan Lucy kurniasari sendiri merupakan caleg incumbent yang telah memiliki basis massa sendiri. Arzeti Bilbina caleg PKB kuat di Sidoarjo, sementara Lucy kurniasari dari Partai Demokrat kuat di Kota Surabaya. Ahmad Dani dari Gerindra juga dinilai kuat di Kota Surabaya, namun belum terlihat aktif turun menyapa pemilihnya," ucapnya.
Berdasarkan survei SSC pada November 2023, dari caleg artis di dapil Jatim satu elektabilitas tertinggi Arzeti Bilbina dengan raihan 7 persen, kemudian disusul Lucy Kurniasari dengan 5 persen, Ahmad Dani diperingkat ketiga dengan meraih 3 persen.
Nama caleg PAN, Arizal Tom Liwafa dan caleg PDIP, Andre Hehanusa berada diposisi keempat dan kelima. Sementara caleg dari Nasdem, Krisna Mukti diposisi terakhir, karena belum terlihat aktif turun ke masyarakat.
"Hasil survei caleg artis di bawah posisi Ahmad Dani ini elektabilitasnya satu koma sekian persen. Ini sangat berat untuk bersaing. Untuk meningkatkan elektabilitas dan lolos ke Senayan, caleg artis tidak hanya memperbanyak baliho, membagi kalender dan marchandise, namun harus turun aktif ke pemilihnya," ujar peneliti senior SSC.
Â
Geopolitik Surabaya dan Sidoarjo Berbeda
Mochtar W Oetomo menyarankan caleg artis di dapil Jatim satu yang elektabilitas masih di angka satu koma sekian persen ini harus bisa memetakan karakter geopolitik dua wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
Kota Surabaya merupakan basis Merah (PDIP) dan Sidoarjo merupakan basis hijau (PKB). Keduanya memiliki geopolitik yang berbeda dan memerlukan pendekatan yang berbeda.
"Kota Surabaya yang menjadi kota metropolitan yang relatif terbuka terhadap informasi, pemilihnya selalu mencari informasi caleg yang akan dipilih. Maka caleg harus mampu menyampaikan track record, prestasi, kompetensi di dunia Legislatif," ucapnya.
"Sementara di Sidoarjo memliki karakter Nahdiyin, caleg harus memahami karakter pemilih Nahdiyin. Caleg harus melebur dengan kegiatan masyarakat di kampung, baik di level kultural maupun struktural," imbuh Mochtar.
Advertisement
Siapkan Strategi Kampanye
Sementara itu, salah satu caleg artis yang maju di Pileg 2024, adalah Arizal Tom Liwafa. Pengusaha muda Surabaya ini maju sebagai caleg DPR RI melalui PAN di daerah pemilihan Jatim 1, Surabaya Sidoarjo.
Pertama kali terjun ke dunia politik, Tom Liwafa telah menyiapkan strategi kampanye untuk meningkat elektabilitasnya. Salah satunya langsung turun ke tengah masyarakat pemilihnya.
"Kita sering turun ke masyarakat dengan membuat permainan yang berhadiah sembako. Ini membuat masyarakat bergembira dan menjadi kreatifitas anak muda," ujarnya.
Caleg PAN ini tetap optimistis bisa bersaing dengan caleg artis dan caleg kenamaan lainnya di dapil Jatim 1.
"Sekarang waktunya anak muda tampil dan kekuatan anak muda menciptakan ide kreatif. Pada akhirnya pemilih akan melihat itu dan ditambah jumlah followers di media sosial yang mencapai dua juta sedikit banyak akan membantu" pungkas Influencer Surabaya ini.