Sekjen Kosgoro 1957 Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Sabil Rachman mendukung Airlangga Hartarto, kembali memimpin Partai Golkar.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 18 Mar 2024, 10:03 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 10:03 WIB
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Sabil Rachman. (Istimewa)
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Sabil Rachman. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Sabil Rachman mendukung Airlangga Hartarto, kembali memimpin Partai Golkar.

Hal ini disampaikan merespons isu majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon ketua umum Golkar pada Munas Golkar Desember mendatang. Isu tersebut pertama kali dihembuskan pengamat politik Muhammad Qodari.

Menurut Sabil, pandangan Qodari tersebut lahir dari kedangkalan pengetahuannya soal Golkar. Meskipun mungkin sangat memahami konstruksi dan landskap politik kepartaian lebih luas tetapi miskin secara khusus untuk Golkar.

"Namun agar amatan Qodari bisa lebih pas dan tidak bias. Maka perlu disampaikan bahwa sebagai Partai terbuka maka siapapun bisa masuk menjadi anggota Golkar. Namun untuk menjadi Ketua Umum sangat sarat dengan syarat yang harus dipenuhi," kata Sabil Rachman dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3/2024).

Menurut Sabil yang juga politisi Golkar, syarat tersebut tidak bisa dipenuhi Gibran. Meskipun ada yang ikut mendorong Gibran untuk maju sebagai calon Ketua Umum.

"Saya justru menduga syarat-syarat tersebut sangat dipahami oleh pak Gibran, dan karena itulah beliau pernah mengatakan bahwa sebaiknya senior Golkar saja (yang maju caketum)," ujarnya.

Disebutkannya, saat wacana Qodari bergulir tanpa arah karena tidak memenuhi syarat itu. Maka pada saat yang bersamaan ada pertemuan seluruh DPD I dan beberapa senior Golkar di Bali sebagai acara syukuran sukses Pemilu (Pileg dan Pilpres), dimana Golkar mendapatkan suara sangat signifikan karena ada peningkatan suara dan kursi.

Dalam pertemuan itu, seluruh stakeholder Golkar memberikan pandangan bahwa kemenangan Pileg dan Pilpres yang memenangkan pasangan Prabowo- Gibran karena efek leadearship Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Kosgoro 1957 Satu Frekwensi dengan DPD

Ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menghadiri konsolidasi partai Golkar di salah satu hotel kawasan Makassar, Sulawesi Selatan. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menghadiri konsolidasi partai Golkar di salah satu hotel kawasan Makassar, Sulawesi Selatan. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

"Karena itu kemudian DPD I Se Indonesia yang hadir di Bali memberikan dukungan penuh kepada Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar atau menjadi Ketua Umum dalam Munas mendatang," katanya.

Sehingga, Kosgoro 1957 memberikan apresiasi yang tinggi atas dukungan tersebut karena lahir dari penilaian objektif atas capaian Golkar baik dalam Pileg dan Pilpres 2024.

"Kosgoro 1957 berada pada posisi dan penilaian serta frekuensi politik yang sama dengan seluruh DPD I tersebut. Bahwa tokoh yang paling tepat memimpin dan menjadi Ketua Umum Golkar 2024- 2029 adalah Airlangga Hartarto," pungkasnya dengan tegas

Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto
Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya