Naik Signifikan, 38,7 Juta Warga Jatim Jadi Peserta JKN

Pada 2021 jumlah kabupaten/ kota yang mencapai target Kepesertaan Universal Health Coverage (UHC) sebesar 95 persen, hanya sebanyak 9 kabupaten/ kota. Dan pada 2024 meningkat menjadi 26 kabupaten/ kota.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Jun 2024, 07:04 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 07:04 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan, peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Jatim mengalami peningkatan signifikan tiga tahun terakhir.

Pada 2021 jumlah kabupaten/ kota yang mencapai target Kepesertaan Universal Health Coverage (UHC) sebesar 95 persen, hanya sebanyak 9 kabupaten/ kota. Dan pada 2024 meningkat menjadi 26 kabupaten/ kota.

“Per Mei 2024, dari jumlah penduduk 41,4 juta jiwa di Jawa Timur, sebanyak 38,7 juta jiwa atau 93,3 persen telah menjadi peserta Jaminan kesehatan nasional (JKN),” ujarnya, Senin (3/6/2024).

Menurutnya, dengan meningkatnya kepesertaan JKN harus diimbangi dengan ketersediaan sarana, prasarana serta fasilitas kesehatan di Jawa Timur. Hal ini tentu menjadi kewajiban bersama untuk memastikan masyarakat tidak terkendala baik secara finansial maupun dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Untuk mewujudkannya hal tersebut, sangat diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antar lembaga dan pemerintah daerah, sehingga semakin kuat dan berdampak dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Jawa Timur,” katanya.

Adhy juga mengapresiasi kepada BPJS kesehatan dalam mendukung upaya transformasi digital dalam pelayanan publik, antara lain melalui adanya aplikasi mobile JKN, antrean online di fasilitas kesehatan, transparansi ketersediaan tempat tidur berikut antrian operasi.

Selain itu juga merambah pada pemanfaatan Electronic-Claim guna percepatan pembangunan pengajuan dan pembayaran klaim.

 

Kepesertaan JKN Capai 271,5 Juta Jiwa

Iuran BPJS Kesehatan Naik
Petugas BPJS Kesehatan melayani warga di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (28/8/2019). Menkeu Sri Mulyani mengusulkan iuran peserta kelas I BPJS Kesehatan naik 2 kali lipat yang semula Rp 80.000 jadi Rp 160.000 per bulan untuk JKN kelas II naik dari Rp 51.000 menjadi Rp110.000 per bulan. (merdeka.com

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti mengatakan, selama satu dekade program JKN berjalan, jumlah kepesertaan Program JKN terus meningkat.

Sampai dengan 1 Mei 2024 kepesertaan JKN telah mencapai 271,5 juta jiwa atau mencakup 97,27% dari 279,1 juta penduduk Indonesia. Saat ini Kabupaten Gresik telah meraih predikat Universal Health Coverage (dengan cakupan 100% dari 1,29 juta penduduk).

“Jumlah peserta ini masih akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan masyarakat akan jaminan terhadap pembiayaan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Disampaikannya, peresmian Gedung Kantor Cabang Gresik BPJS Kesehatan ini merupakan wujud dari upaya bersama untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan dan mitra kerja di Jatim, khususnya di Gresik dan Kabupaten/Kota di sekitarnya.

“Dengan dilakukannya peresmian Gedung baru KC Gresik ini, saya berharap BPJS Kesehatan dapat memberikan pelayanan yang semakin prima kepada peserta dan mitra kerja,” tutupnya.

Infografis Iuran BPJS Kesehatan Naik
Infografis Iuran BPJS Kesehatan Naik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya