Konferensi SEAPAVAA ke-28, ANRI Perkuat Kerja Sama dengan Lembaga Kearsipan Audiovisual Belanda

Solo memiliki sejarah yang memiliki keterkaitan dengan konferensi ini. Solo menjadi kota pertama yang memiliki studio rekaman.

oleh Tim Regional diperbarui 26 Jun 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 07:51 WIB
Konferensi Internasional ke-28 SouthEast Asia – Pacific AudioVisual Archive Association (SEAPAVAA) di Solo, pada 9-14 Juni 2024. (Istimewa)
Konferensi Internasional ke-28 SouthEast Asia – Pacific AudioVisual Archive Association (SEAPAVAA) di Solo, pada 9-14 Juni 2024. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Solo - Konferensi Internasional ke-28 SouthEast Asia – Pacific AudioVisual Archive Association (SEAPAVAA), sukses digelar di Solo pada 9-14 Juni 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menyatakan, Konferensi Internasional ke-28 SEAPAVAA terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Pertemuan Dewan Eksekutif, Lokakarya, Simposium, Sidang Umum, Kunjungan Kelembagaan dan Kunjungan Budaya.

Konferensi dihadiri lebih dari seratus peserta dan delegasi internasional yang berasal dari 21 negara, antara lain Amerika Serikat, Barbados, Belanda, Prancis, Inggris, India, Cina, Republik Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Australia, Selandia Baru, Samoa, Kepulauan Solomon, dan Kiribati.

"Selain peserta internasional, konferensi juga diikuti 150 peserta dari Indonesia yang sebagian besar merupakan arsiparis dari lembaga kearsipan daerah, unit kearsipan kementerian/lembaga, lembaga kearsipan perguruan tinggi, lembaga penyiaran televisi dan radio, serta komunitas kearsipan audio- visual non-pemerintah," jelas Imam dalam keterangan tertulis, Selasa (25/6/2024).

Imam menjelaskan bahwa terpilihnya ANRI menjadi penyelenggara Konferensi ke-28 SEAPAVAA tidak terlepas dari hasil General Assembly ke-26 SEAPAVAA ke-26 2022 dan ke-27 pada 2023 di Pattaya Thailand.

Pada rangkaian acara, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) oleh Plt Kepala ANRI Imam Gunarto dan Director General Netherlands Institute for Sound and Vision (NISV) Eppo van Nispen tot Sevenaer.

Kerja sama dengan NISV atau Lembaga Kearsipan Audiovisual Belanda ini dilaksanakan untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Belanda, khususnya kerja sama lebih lanjut di bidang arsip audiovisual.

Adapun KGPAA Mangkunegara X yang turut hadir pada pembukaan konferensi, juga menerima penghargaan kearsipan atas komitmennya dalam pelestarian arsip keraton sebagai warisan budaya bangsa yang diserahkan Imam Gunarto. Selain menerima penghargaan kearsipan, KGPAA Mangkunegara X juga menerima kopi digital arsip tarian tradisional Gusti Nurul yang diserahkan langsung oleh Eppo van Nispen tot Sevenaer.

 

 

Alasan Pilih Kota Solo

 

Imam Gunarto juga menjelaskan alasan kenapa Solo dipilih sebagai tuan rumah Konferensi Internasional ke-28 SouthEast Asia – Pacific AudioVisual Archive Association (SEAPAVAA), pada 9-14 Juni 2024.

“Konferensi ini akan menjadi acara internasional pertama mengenai kearsipan yang diselenggarakan di Solo. Kota ini telah menjadi pusat kebudayaan dan kesenian, khususnya bagi masyarakat Jawa,” jelas Imam.

Ditambahkan, Solo dipilih menjadi tuan rumah karena Solo juga memiliki budaya pengarsipan audiovisual yang kuat dengan hadirnya Lokananta sebagai salah satu studio musik tertua di Indonesia.

Solo juga memiliki sejarah yang memiliki keterkaitan dengan konferensi ini. Solo menjadi kota pertama yang memiliki studio rekaman. Menjadi napak tilas kebangkitan industri audio, penyelamatan arsip audiovisual yang dimiliki Indonesia. Melalui konferensi ini, diharapkan mengunggah produsen arsip audiovisual yang memiliki nilai sejarah, untuk dilestarikan dan diselamatkan.

 

Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia
Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya