Liputan6.com, Surabaya - Lintang Ratri Sunarwidhi, Kepala Seksi Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) selaku pengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS) menyatakan, pihaknya meningkatkan asupan nutrisi dan gizi satwa untuk menjaga dan mencegah sakit akibat fenomena bediding atau suhu dingin yang melanda sebagian besar wilayah di Pulau Jawa.
"Kami di KBS melakukan berbagai langkah supaya hewan kondisinya tetap sehat, terutama pemberian asupan nutrisi dan gizi kami tingkatkan semua, termasuk pemberian vitamin serta mineralnya," katanya, Senin (22/7/2024).
Lintang memastikan seluruh hewan koleksi di Kebun Binatang Surabaya sampai saat tidak ada yang mengalami sakit akibat fenomena tersebut, termasuk pada anakan satwa.
Advertisement
"Sampai jam operasional KBS selesai tidak ada laporan hewan sakit. Usia satwa juga tidak ada yang terlalu kecil atau baru lahir. Anak satwa sudah beradaptasi dengan kondisi cuaca di Surabaya, apalagi lahirnya di KBS," ujar Lintang.
Kondisi kesehatan satwa terus dipantau setiap hari oleh dokter, sehingga ketika ada hewan yang menunjukkan gejala terserang penyakit tindakan penanganan bisa cepat dilakukan.
"Kalau menyiagakan secara khusus tidak, tapi setiap hari ada dokter hewan. Artinya, para dokter ini pulang sesuai jam kerja tetapi kalau ada laporan satwa sakit langsung datang ke lokasi melakukan pemeriksaan," kata dia.
Ditanya soal perubahan sikap, dia tak memungkiri jika hal itu memang muncul tetapi masih dalam batas wajar dan dalam kategori aman. Perubahan sikap saat berlangsungnya fenomena bediding paling jelas terjadi pada hewan jenis primata.
"Misalnya waktu panas hewan banyak main air kalau sekarang tidak, itu primata. Jenis lainnya tidak terpengaruh dengan panas atau dingin. Kondisi hewan koleksi kebun binatang semuanya tetap normal," tuturnya.
Angin Monsun Australia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan keberadaan Angin Monsun Australia dan posisi matahari yang berada di sisi utara bumi menjadi pemicu suhu dingin melanda sebagian besar wilayah di Pulau Jawa.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa Angin Monsun Australia (Timur) yang kering dan membawa sedikit uap air tersebut saat ini berhembus menuju benua Asia dengan melewati perairan Samudera Hindia.
Analisa tim meteorologi BMKG mendapati di saat yang bersamaan suhu permukaan laut di perairan Samudera Hindia juga dalam kondisi yang relatif lebih rendah, sehingga berpengaruh membawa suhu dingin pada wilayah Indonesia.
Advertisement