Informasi Umum
PengertianEkonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi serta kreativitas dengan mengandalkan ide-ide dan juga pengetahuan dari para SDM untuk menciptakan atau memproduksi hal baru.

Kilas Balik Kinerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dihantam Covid-19

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia adalah dua sektor yang memiliki pertumbuhan positif sebelum pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan wisata bahkan terus mengalami peningkatan dalam satu dekade terahkir.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Raden Kurleni Ukar mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 sebelum ada pandemi mencapai 16,1 juta jiwa dengan dvisa sebesar USD16,91 miliar. Bahkan kontribusi pariwisata berhasil mencapai 4,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Jadi jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dalam satu dekade terakhir dan bahkan pada tahun 2018 Indonesia menempati urutan pertumbuhan sektor pariwisata tercepat ke 9 di dunia, nomor 3 di Asia dan nomor 1 di Asia Tenggara versi World Trade and Tourism Kalsel," jelasnya dalam diskusi Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi, Selasa (27/4).

Dia menambahkan, kinerja sektor ekonomi kreatif sebelum masa pandemi jugatercatat cukup baik. Hal ini dilihat dari PDB yang dihasilkan oleh subsektor ekonomi kreatif dalam satu dekade terakhir sebelum tahun 2020 mengalami peningkatan luar biasa.

Di mana jumlah PDB sektor ekonomi kreatif mencapai Rp1.154 triliun dengan menyerap 19,2 juta tenaga kerja. Dan kinerja kinerja ekspor yang cukup stabil pada 5 tahun terakhir, dengan dominasi sub sektor kuliner fashion dan kriya yang menyumbang USD19,65 miliar dari 19,68 miliar yang dihasilkan.

"Jadi sebelum pandemi Covid-19 pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia adalah dua sektor yang memiliki pertumbuhan yang positif," jelasnya.

Bangkitkan Wisata dan Ekonomi Kreatif dengan Ragam Kuliner, Bagaimana Caranya?

Keanekaragaman kuliner Nusantara diyakini menjadi salah satu kunci kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Ibarat dari lidah turun ke hati, siapapun yang pernah menikmati kuliner nusantara, pasti akan menyempatkan diri berwisata ke Indoneisa.

Hal itu pula yang diyakini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Lewat berbagai macam kuliner yang dimiliki Indonesia, wisatawan akan kembali datang dan berlibur ke Indonesia. Beragam kuliner khas Nusantara merupakan identitas nasional. Sehingga tidak hanya harus dipertahankan, tetapi juag dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kami sangat bersemangat, bahwa ini (kuliner) adalah nation identity," kata Sandiaga saat rapat virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Senin (19/4/2021).

"Kalau kita lihat total produk kuliner Indonesia ini ada USD 27,5 miliar per tahun, ini naik terus kontribusinya, seperti ekspor kuliner 6,86 persen, total tenaga kerjanya juga besar 2,2 juta, namun kita di peta ini (dunia) belum masuk top five," tambah Sandiaga.

Menyimak paparan Sandiaga, Luhut memintanya untuk membangun satu industri rendang berskala dunia. Produk hasil olahan tersebut nantinya akan diekspor ke sejumlah negara potensial kedatangan wisatawan, seperti Timur Tengah, Afrika, Tiongkok dan Australia.

"Pak Sandi tolong bikin saja satu industri rendang ekspor di setiap negara," pinta Luhut.

"Bisa Pak, kita punya beberapa pengusaha yang sudah ready to go, kemasannya juga bagus, memiliki konsekuensi dan kualitas yang bagus," balas Sandiaga.

"Maksud saya ada satu atau dua produk yang bisa kita mainkan di Dubai lho. Kita langsung launcing di sana," ujar Luhut.

Sandiaga pun menyanggupi permintaan Luhut. Tidak hanya rendang, pria yang akrab disapa Mas Menteri itu siap memperkenalkan ribuan jenis rempah yang dimiliki Indonesia dalam pameran Indonesia Spices of The World di World Bank Expo Dubai.

"Soal rempahnya juga Pak, karena kita dari Sabang sampai Merauke itu semua punya rempah. Jadi kalau kita lihat inilah bumbu masakan kita, mulai dari makanan sampai kepada perawatan tubuh, kita adalah mother of all spices-lada, cengkeh, kayu manis, pala, valila, jahe, kunyit, ada semua," kata Sandiaga.

Loading