Digitalisasi jadi Kunci Kebut Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Jakarta Kreatif Festival 2024 merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Bank Indonesia, dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Jakarta.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Jun 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 20:30 WIB
Jakarta Kreatif Festival 2024
Jakarta Kreatif Festival 2024 merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Bank Indonesia, dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Jakarta.

 

Liputan6.com, Jakarta Acara closing ceremony Jakarta Kreatif Festival 2024 yang diselenggarakan di Jakarta telah digelar. Jakarta Kreatif Festival 2024 merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Bank Indonesia, dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Jakarta.

Festival ini juga diisi oleh pelaku usaha dari berbagai bidang, seperti fashion, kuliner, musik, seni rupa, dan teknologi. 

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mempercayai bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

"Bank DKI akan terus bekerja keras untuk memperluas jangkauan layanan digital dan berinvestasi dalam teknologi terkini untuk memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan daerah," imbuh Arie.

Dalam acara yang sama, Bank DKI turut berpartisipasi dengan menyediakan layanan pembayaran pajak secara digital dengan berkolaborasi bersama Bapenda Provinsi DKI Jakarta. Bank DKI juga memperkenalkan berbagai produk dan layanan digital yang dimiliki untuk memudahkan transaksi perbankan secara non tunai.

Dukungan Keuangan bagi UMKM

Bank DKI telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan UMKM, diantaranya program digitalisasi pasar kelolaan PD Pasar Jaya, yang memungkinkan pedagang dan pembeli dalam ekosistem pasar, menggunakan akses layanan digital melalui QRIS untuk pembayaran transaksi jual beli, hingga akses pembayaran iuran dan retribusi pasar yang dapat dilakukan melalui JakOne Mobile Bank DKI.

Termasuk berbagai pilihan produk dan layanan yang mudah diakses bagi UMKM, seperti kredit mikro dan UMKM, serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang juga dapat dilakukan melalui Bank DKI sebagai salah satu Bank penyalur.

Selain itu yang terbaru pada aspek lain, untuk mendukung pariwisata Bank DKI hadirkan Jakarta Tourist Pass, yang merupakan kolaborasi antara Bank DKI bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dalam menyediakan solusi digital bagi wisatawan di Kota Jakarta yang memudahkan wisatawan dalam mengakses destinasi populer, transportasi, dan layanan pariwisata lainnya di Jakarta.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apresiasi dari Bank Indonesia

Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia (sumber: bi.go.id)

Bank DKI kembali menerima apresiasi dari Bank Indonesia, kali ini Bank DKI bersama 13 Bank lainnya dinobatkan sebagai Bank Business Matching Pembiayaan UMKM. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Henky Oktavianus pada acara closing ceremony Jakarta Kreatif Festival 2024 yang diselenggarakan di Jakarta.

Henky menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan, sekaligus memberikan pandangan bahwa perbankan pada masa sekarang mengalami era kompetisi yang ketat. Maka dari itu, Bank DKI berkomitmen untuk beradaptasi, berkembang, dan berinovasi secara terus menerus, sebagai upaya untuk terus tumbuh berkelanjutan.

“Penghargaan ini juga menjadi penyemangat bagi Bank DKI untuk terus mengembangkan produk dan layanan digital, termasuk dukungan bagi sektor UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian, sebagai wujud dukungan pencapaian visi Jakarta Kota Global,” ujar Henky.


Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia pada Pekan Pertama Juni 2024, Segini Nilainya

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing mengalir masuk pada pekan pertama Juni 2024. Namun, jika dihitung sejak awal 2024, tercatat masih lebih banyak modal asing yang masuk ke Indonesia.

Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono menuturkan, berdasarkan data transaksi 3-6 Juni 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 1,36 triliun.

"Tercatat beli neto 2,42 triliun terdiri dari jual neto Rp 0,66 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 1,45 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 4,53 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Erwin dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Minggu (9/6/2024).

Erwin menambahkan, selama 2024, berdasarkan berdasarkan data setelmen hingga 6 Juni 2024, nonresiden jual neto Rp 36,02 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 8,01 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 101,34 triliun di SRBI.

Dengan melihat realisasi angka ini, investor asing atau modal asing masih mempercayai pasar keuangan di Indonesia karena lebih banyak aliran modal asing masuk dibanding dengan keluar.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Erwin.

Adapun Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 6 Juni 2024 sebesar 70,50 bps, turun dibandingkan 31 Mei 2024 sebesar 71,18 bps. Untuk nilai tukar rupiah ditutup pada level (bid) Rp 16.255 per dolar AS dan Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,89%.


Ekonomi AS Cuma Tumbuh 1,6% di Kuartal I 2024, Ini Gara-garanya

Nilai Tukar Rupiah Kian Melemah
Petugas valas menghitung mata uang dolar AS di DolarAsia Valas di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (16/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh di bawah perkiraan pada kuartal I 2024 ini. Realisasi pertumbuhan ekonomi AS ini lebih kecil dibanding perkiraan pada awal tahun.

Melansir CNBC International, Jumat (26/4/2024) Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi negara itu tumbuh sebesar 1,6% di kuartal I 2024.

Angka tersebut lebih kecil dari proyeksi oleh ekonom yang disurvei Dow Jones dengan pertumbuhan sebesar 2,4%, menyusul kenaikan 3,4% pada kuartal IV 2023 dan 4,9% pada periode sebelumnya.

Belanja konsumen AS juga mencatat penurunan, tumbuh hanya 2,5% di kuartal pertama 2024, turun dari kenaikan 3,3% pada kuartal keempat dan di bawah perkiraan Wall Street sebesar 3%.

Namun, investasi tetap dan belanja pemerintah di tingkat negara bagian dan lokal membantu menjaga PDB AS tetap positif pada kuartal pertama, sementara penurunan investasi inventaris swasta dan peningkatan impor mengurangi kinerja.

Sementara inflasi, indeks harga konsumsi pribadi, yang merupakan variabel inflasi utama bagi Federal Reserve, tumbun sebesar 3,4% secara tahunan pada kuartal I, menandai kenaikan terbesar dalam satu tahun dan naik dari 1,8% pada kuartal keempat 2023.

Tidak termasuk pangan dan energi, PCE inti AS tumbuh 3,7%, keduanya jauh di atas target The Fed sebesar 2%. 

"Ini adalah laporan terburuk dari kedua dunia, pertumbuhan lebih lambat dari perkiraan, inflasi lebih tinggi dari perkiraan," kata David Donabedian, kepala investasi CIBC Private Wealth AS.

"Kami tidak jauh dari semua penurunan suku bunga tidak sesuai dengan ekspektasi investor. Hal ini memaksa (Ketua The Fed Jerome) Powell memberikan nada hawkish untuk pertemuan [(Komite Pasar Terbuka Federal) minggu depan," ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya