Bulan Muharram
Bulan Muharram adalah satu dari empat bulan haram atau bulan suci, yang dikenal sebagai bulan penuh kemuliaan. Di dalam bulan Muharram, banyak sekali amalan ibadah yang bisa dikerjakan, untuk mendapatkan pahala yang berlipat.
Salah satunya adalah satu hari yang dianggap begitu mulia bernama Asyura. Hari itu jatuh pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura juga disebut sebagai puasa Muharram atau puasa Asyura.
Keutamaan Puasa Muharram
Umat Islam dianjurkan untuk mengisi hari tersebut, dengan menjalankan ibadah puasa Muharram atau dikenal dengan istilah puasa Asyura. Namun, puasa tersebut dianjurkan diawali dengan Puasa Tasu'a pada tanggal 9 Muharram.
Keutamaan puasa ini dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA.
"Puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yakni bulan Muharram, sementara salat paling utama setelah salat fardlu adalah salat malam." (Sabda Rasulullah SAW)
Bacaan Niat Puasa
Berikut bacaan niat puasa Tasu'a dan puasa Asyura yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram.
A. Bacaan Niat Puasa Tasu'a
'Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatit tasuu'aa lillaahi ta'ala.'
Artinya:
"Aku berniat puasa sunah tasu'a esok hari karena Allah SWT."
B. Niat Puasa Puasa Muharram atau Asyura
'Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta'aalaa.'
Artinya:
"Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Puasa Sunah
Niat Puasa Muharram atau Puasa Asyura dianjurkan dibaca malam hari, sebelum melaksanakan puasa. Tetapi tidak membatalkan puasa, bila niatnya dibaca setelah matahari terbit.
Kewajiban membaca niat puasa di malam hari, hanya berlaku untuk Puasa Ramadan saja. Selebihnya, apabila kita ingin berpuasa sunah, lalu mengucapkan niatnya meski sudah tampak matahari, puasa kita tetap sah.