Liputan6.com, Jakarta Perusahaan keamanan Symantec baru saja merilis laporan terbarunya tentang ancaman cyber selama bulan Januari 2014. Sejumlah kebocoran data dilaporkan terjadi selama bulan tersebut.
Dalam laporan berjudul Symantec Intelligence Report disebutkan bahwa kebocoran data terbesar yang terjadi baru-baru ini adalah tereksposnya 105,8 juta identitas di Korea Selatan. Jumlah itu meningkat pesat, karena sebelumnya hanya 40 juta identitas yang terekspos dan kini diperkirakan sudah mencapai 110 juta.
"Dua kebocoran data ini memberi sumbangan besar sehingga jumlah identitas yang terekpos dalam 12 bulan terakhir menjadi 500 juta," jelas Ben Nahorney, Cyber Security Threat Analyst Symantec melalui keterangan tertulis.
Selain ancaman kebocoran data, serangan terarah juga meningkat pada bulan Januari mencapai angka tertinggi sejak Agustus 2013. Sekitar 24,7% dari serangan terarah berasal dari email yang menyertakan attachment file .exe.
Sektor manufaktur menjadi industri yang paling banyak menjadi sasaran, mencapai 21,3% dari seluruh serangan. Layanan-layanan non tradisional yang meliputi perhotelan, rekreasi dan perbaikan berada di posisi kedua dengan 20,6%.
Di ranah social media, 82 persen serangan di social media pada bulan Januari adalah penawaran palsu. Jenis serangan social media kedua yang paling banyak adalah Likejacking dengan porsi 8 persen.
Spam dan Phishing Turun
Sementara itu serangan spam di bulan Januari menurun 1,9% menjadi 62,1% dibanding bulan Desember 2013 yang mencapai 64%. Pertambangan merupakan industri yang menjadi target utama serangan email spam dengan porsi 64,2%, disusul oleh manufaktur yang mencapai 63,2%.
Demikian pula dengan serangan phishing global menurun, angkanya hanya mencapai 1 dari 1444 pesan email. Pada bulan Desember, angkanya mencapai 1 dari 1053 email.
Dari sekian banyak modus tipuan yang digunakan, 67.5% penipuan phishing menggunakan tema finansial. Amerika Serikat menduduki puncak sebagai negara sumber email phishing, yang bertanggung jawab atas distribusi 39.9% penipuan phising secara global.
500 Juta Data Terekspos di Internet Setahun Terakhir
Kebocoran data terbesar yang terjadi baru-baru ini adalah tereksposnya 105,8 juta identitas di Korea Selatan.
Diperbarui 05 Mar 2014, 14:12 WIBDiterbitkan 05 Mar 2014, 14:12 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jepang Luncurkan Visa Digital Nomad, Simak Syarat dan Cara Pengajuannya
Lahan Terbatas jadi Kendala Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung
Pendaki Merbabu Ditemukan Meninggal, Menhut: Mari Utamakan Keselamatan dalam Pendakian
Hasil Liga Inggris: Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan Lawan 10 Pemain Bournemouth
KPK Geledah Lokasi di Kalimantan Barat, Terkait Kasus Korupsi Baru
Ardhito Pramono Buka Konser Boyce Avenue di Jakarta dengan Tiga Lagu Hits
Paus Fransiskus Meninggal, Apakah Akan Dinobatkan Jadi Santo?
Update Mobil Tabrak Kerumunan Festival Komunitas Filipina di Vancouver Kanada: Korban Tewas 9 Orang
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Semen Padang Permalukan Persija di Pakansari
Melihat Upaya Pemprov Benahi Jalur Sepeda Jakarta
Pakai AI dalam Desain? Ini Saran Bijak dari Didiet Maulana
20 TikToker Terkaya Dunia 2025, Harta Tembus Rp 672 Miliar