Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menemukan fakta bahwa kini semakin banyak hacker yang menawarkan jasa peretasan (hacking) melalui situs-situs yang beredar di area deep web. Kepala Komando Militer Cyber AS, Laksamana Michael Rogers menilai kondisi itu cukup meresahkan dan diperlukan penanganan serius.
Namun ia juga menyadari bahwa pembredelan situs di area deep web tidaklah mudah. Berbicara di Universitas George Washington, Rogers mengatakan bahwa pihaknya telah mengembangkan berbagai cara untuk mencegah tindakan ilegal hacker tersebut.
"Kami sedang berusaha memastikan bahwa para hacker tahu bahwa tindakan mereka (menjajakan jasa peretasan secara online) adalah ilegal, dan tahu apa konsekuensi yang akan dihadapi," ujar Rogers seperti yang dikutip dari laman Security Week, Rabu (13/5/2015).
Rogers bahkan dengan tegas menyebutkan bahwa pemerintah AS tak segan untuk memberdayakan kekuatan militer konvensional untuk mencegah aksi merugikan hacker.
"Ini bagian dari strategi kami. Karena lawan datang dari dunia maya, bukan berarti kita hanya harus melawannya di dunia maya. Kami yakin kekautan militer konvensional juga dapat berperan di lini kriminalitas cyber," ungkapnya.
Tindakan tegas terhadap aksi kejahatan dunia maya dinilai penting oleh Rogers mengingat kompleksnya motif dan tujuan yang dimiliki para hacker. Aksi yang dilakukan hacker bisa saja sekedar vandalisme belaka, atau bahkan bisa saja dilakukan oleh penjahat teroganisir, atau bermuatan terorisme yang membahayakan stabilitas negara dan dunia.
Rogers menyebutkan jika kini kebijakan pemerintah AS terkait aksi kejahatan cyber masih dalam proses pengembangan. Tentunya regulasi yang dihasilkan nanti akan sejalan dengan perkembangan aksi kejahatan cyber yang kian mengkhawatirkan.
(dhi/dew)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
AS Tak Segan Pakai Kekuatan Militer untuk Basmi Hacker
Tindakan tegas terhadap aksi kejahatan dunia maya dinilai penting mengingat kompleksnya motif dan tujuan para hacker.
diperbarui 13 Mei 2015, 12:50 WIBDiterbitkan 13 Mei 2015, 12:50 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sahroni DPR Merasa Miris Lihat Anak Kades Ajak Duel Ustaz Akibat Ceramah Bahas Korupsi
Layani 2.000 Penumpang per Jam, Mengapa Stasiun Karet Mau Ditutup?
VIDEO: Polisi Amankan Barbuk Mobil dan Selongsong Peluru dari Peristiwa Penembakan Mobil di Rest Area
6 Potret Nikita Willy Usai Melahirkan, Perdana Ajak Baby Nael Jalan-Jalan
Bersihkan Sampah Kiriman, DLHK Badung Terjunkan Alat Berat
OCCRP Akui Tak Punya Bukti Jokowi Korupsi
Resmi Berlaku, UMP Jakarta 2025 Naik Jadi Rp 5,39 Juta
VIDEO:Joe Biden: Tidak Ada Bukti Hubungan antara Serangan New Orleans dan Ledakan Cybertruck
Transaksi Saham Kena PPN 12% pada 2025, Bagaimana Kebijakan Fee Transaksi Sekuritas?
Kilas Balik IHSG dan Pasar Modal Indonesia Sepanjang 2024
Apa Itu Presidential Threshold? Berikut Penjelasan tentang Aturan Pencalonan Presiden yang Dihapus MK
Ada Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Warga Bisa Hemat Belanja Rumah Tangga