Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah menerapkan standar baru soal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bagi perusahaan pembuat smartphone berteknologi 4G LTE (long term evolution) membuat berbagai vendor bergeming.
Vivo selaku salah satu perusahaan yang menyediakan handset berbasis 4G LTE mengaku telah menyiapkan diri.
Baca Juga
Menurut keterangan VP CMO Vivo Global, Alex Feng, pihaknya saat ini sedang membicarakan kemungkinan membangun pabrik di Indonesia.
Advertisement
"Kami sudah punya rencana membangun pabrik di Indonesia. Saat ini masih dalam proses pembicaraan, rencananya mungkin di tahun 2017 mendatang," ujar Feng pasca acara peluncuran Vivo X5Pro, Kamis (11/6/2015) di Jakarta.
Sejauh ini, Vivo mengklaim telah menanamkan investasi sebesar US$ 20 juta selama satu tahun beroperasi di Indonesia sejak tahun 2014.
Dana tersebut digunakan untuk promosi brand dan membangun 16 outlet penjualan sekaligus pusat after sales service.
"Hingga akhir tahun ini kami targetkan membangun 40 outlet lagi di seluruh Indonesia," pungkas Duran Dong selaku CEO Vivo Indonesia pada kesempatan yang sama.
(dhi/isk)