Nahas, Pria Ini Tewas Saat Mencari iPhone yang Hilang

Liputan6.com, London - Saat kehilangan iPhone, tentunya Anda pernah mencoba salah satu aplikasi yang dapat membantu menemukan iPhone Anda. Aplikasi tersebut bernama Find My iPhone, yang memiliki fungsi mendeteksi secara langsung keberadaan iPhone yang hilang dengan memanfaatkan fitur GPS.

Tak sedikit korban yang terbantu dengan adanya aplikasi ini dan banyak yang berhasil menemukan kembali iPhone-nya dengan cara yang berbeda-beda.

Ada yang menemukan iPhone-nya setelah dicuri oleh sekelompok pencopet dan akhirnya dikembalikan setelah diikuti, ada yang menemukan perangkat iPhone-nya tertinggal di sebuah tempat, dan bahkan sampai ada yang menemukan iPhone-nya di kantor polisi lantaran sudah lebih dulu diamankan.

Dari semua kisah manis yang dialami para korban tersebut, rupanya hal ini tidak dirasakan oleh Jeremy Cook, seorang remaja asal Inggris berumur 18 tahun.

Dengan menggunakan aplikasi Find My iPhone, Cook nyaris menemukan iPhone-nya. Namun, sebelum ia meraih perangkatnya tersebut, ia sudah tewas lebih dulu karena dibunuh.

Berdasarkan informasi yang dilansir laman Ubergizmo, Jumat (19/6/2015), beberapa saksi dan rekan Cook mengatakan bahwa iPhone miliknya tersebut hilang tertinggal di sebuah taksi. Akhirnya, ia memilih menggunakan aplikasi tersebut agar dapat men-tracking iPhone-nya yang hilang.

Pada saat proses pencarian, ia akhirnya menemukan lokasi iPhone-nya yang hilang di sebuah rumah dan pergi ke tempat tersebut bersama rekannya. Sayangnya, mobil yang dikendarai Cook dan temannya dikepung oleh tiga pria misterius dan mencoba untuk memasuki mobil Cook.

Cook mencoba untuk menahan pintu mobil, namun akhirnya salah seorang pria tersebut berhasil menerobos pintu mobil dan menembak kepala Cook. Seketika, Cook tewas dan temannya langsung melaporkan ke pihak polisi setempat.

Pihak polisi akhirnya mampu meneruskan pencarian iPhone milik Cook dan langsung mengamankannya beserta dengan mobil miliknya.

Berdasarkan pernyataan salah satu anggota kepolisian London, Ken Steeve, kasus ini tergolong ekstrim. "Tidak ada yang pernah bisa menyangka seseorang bisa kehilangan nyawanya pada saat mencari ponselnya yang hilang," ungkapnya.

(jek/isk)