[KOLOM] Menggarap Potensi Robot

Pabrikan yang memasang robot-robot industri di pabrik-pabrik bisa meraih manfaat jangka panjang.

oleh Shermine Gotfredsen diperbarui 10 Sep 2015, 19:41 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 19:41 WIB
[KOLOM] Menggarap Potensi Robot
Pabrikan yang memasang robot-robot industri di pabrik-pabrik dapat meraih manfaat jangka panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Indonesia, menurut yang dilaporkan Channel News Asia, siap mengalami pergeseran besar dari komoditas ke industri manufaktur. Produksi dan investasi akan segera menjadi titik sentral sebagai mesin pertumbuhan PDB Indonesia.

Saat ini, menurut data dari The Diplomat, sumbangan total sektor usaha kecil dan menengah (UKM) terhadap ekspor non-Migas telah mengalami penurunan dari 20,15% pada 2013 menjadi 16% pada 2014. Untuk mendorong daya saing UKM, semakin penting bagi mereka untuk memiliki akses terhadap teknologi yang memaksimalkan produktivitas dan efisiensi.

Prospek Industri Otomotif 

Sektor otomotif Indonesia adalah salah satu pendorong ekspor dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, mengingat penjualan di sektor otomotif Indonesia berada di urutan ke-15 di dunia.

Dengan besarnya persentase populasi berusia 30 hingga 34 tahun, belanja domestik diperkirakan akan tetap kuat di tengah terjadinya inflasi dan pelemahan rupiah. Orang-orang yang tinggal di kota-kota mulai beralih dari memiliki motor ke membeli mobil.

Sejak tahun 2006, pemerintah telah menganjurkan perusahaan otomotif lokal untuk melakukan perakitan komponen mobil utama di dalam negeri, bukannya melakukan impor langsung, dengan kompensasi berupa pengurangan bea subkomponen yang diimpor (Sumber: East Asia Forum).



Ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur otomotif agar bisa tetap kompetitif dari segi harga di antara negara-negara yang bertetangga. Dengan naiknya popularitas otomasi dan robot, resiko memasuki industri manufaktur komponen-komponen otomotif utama akan menurun.

Imbal Balik Jangka Panjang

Robot industri saat ini sangat cocok untuk lini produksi di UKM — dari segi fungsionalitas dan harga. Juga perkembangan-perkembangan utama baru-baru ini seperti fitur keamanan dan antar-muka yang intuitif telah mambuat collaborative robot (co-bot) semakin menarik bagi UKM.

Robot-robot ini memiliki imbal-balik jangka panjang seperti stabilitas produksi dan biaya yang lebih rendah yang merupakan kunci bagi peningkatan penjualan ekspor. Pabrik-pabrik yang dibantu oleh robot memiliki peluang untuk menikmati produksi yang stabil karena mereka dapat meminimalkan kesalahan manusia dan memastikan output produk berkualitas tinggi secara konsisten.

Hal ini terutama penting untuk proses-proses tertentu di lini produksi otomotif seperti pemotongan dengan laser dan pengompresan bentuk. Misalnya, pemasangan bushing ke dalam lengan kendali memerlukan presisi tinggi, karena bushing harus dipres dalam jarak tertentu setiap waktu. Mengingat besarnya volume produksi dan jumlah alur kerja yang terlibat, output dengan kualitas yang konsisten akan membantu mengurangi downtime dan meningkatkan efisiensi pabrik.



Selain biaya yang dihemat sebagai hasil dari produktivitas dan efisiensi pabrik yang lebih baik, pabrik juga secara tidak langsung menghemat biaya dan waktu untuk rekrutmen dan pelatihan yang yang terkait dengan karyawan. Di samping inspeksi dan perawatan rutin, manfaat bagi karyawan seperti bonus tahunan atau asuransi kesehatan tidak berlaku untuk robot.

Juga jika diperlukan, robot-robot itu dapat terus menjalankan fungsinya di luar jam kerja untuk memenuhi deadline produksi. Meskipun demikian, tidak berarti robot akan menggantikan manusia. 

Sumber lapangan kerja baru

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, robot industri membantu menciptakan lapangan kerja. Laporan dari Metra Martech pada 2013 menyebutkan bahwa robot industri diperkirakan akan menciptakan sekitar 900.000 hingga 1,5 juta lapangan kerja dari 2012 hingga 2016.

Lapangan kerja diciptakan ketika robot-robot tersebut membebaskan lebih banyak sumber daya, sehingga perusahaan-perusahaan dapat memperluas produksi mereka dan menciptakan kegiatan-kegiatan di bagian hilir (downstream). Lapangan kerja dengan tingkat keterampilan tinggi juga diciptakan ketika para pekerja dialihtugaskan ke pengoperasian mesin-mesin, misalnya. Dalam proses ini, keterampilan mereka mengalami peningkatan.

Robot-robot tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga membuat tempat kerja menjadi lebih menarik. Robot industri bisa digunakan untuk membebaskan pekerja manusia dari pekerjaan yang berulang atau berbahaya di pabrik. Ini tidak hanya membantu mengurangi risiko kecelakaan tapi juga meningkatkan kesehatan mental dan motivasi pekerja ini.

Selangkah di depan

Negara seperti Indonesia tidak dapat lagi mengandalkan tenaga kerja dengan upah rendah untuk tetap kompetitif. Para produsen otomotif sudah harus dapat memanfaatkan robot agar bisa relevan.

Robot industri akan memainkan peran penting dalam membantu meningkatkan tingkat produktivitas dan daya saing di antara UKM dan eksportir otomotif. Dalam proses ini lebih banyak lapangan kerja akan diciptakan dan daya tarik tempat kerja akan meningkat.


*) Penulis: Shermine Gotfredsen, adalah General Manager Asia and Pasific (APAC) di Universal Robots, perusahaan manufaktur lengan robot fleksibel untuk Industri asal Denmark.


(dew)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya