Liputan6.com, Jakarta - Nokia mulai memasarkan kamera virtual reality besutannya seharga US$ 60 ribu atau setara Rp 834 juta (US$ 1 per Rp 13.900).
Dilansir dari Venture Beat, Rabu (2/12/2015), pada acara Nokia di Los Angeles, Amerika Serikat, perusahaan melakukan demonstrasi kemampuan kamera yang dapat menampilkan tayangan live dalam format 3D dan 360 derajat.
Dengan banderol harga sedemikian mahal, Nokia tampaknya ingin menegaskan bahwa produk ini memang menyasar perusahaan media atau produsen konten.
Namun seiring waktu, Nokia Technologies, divisi riset dan pengembangan Nokia di balik Ozo system, mungkin akan menghadirkan perangkat serupa dengan harga yang lebih 'ramah' bagi konsumen.
Baca Juga
"Apa virtual reaility setara dengan kamera Canon 5D?" tanya Ramzi Haidamus, President of Nokia Technologies, dalam sebuah wawancara kepada Venture Beat. Menurutnya, kamera besutannya itu dapat membidik target prosumer dalam 3-5 tahun ke depan.
Ozo pertama kali diperkenalkan Nokia pada Juli 2015. Perangkat ini memiliki delapan sensor shutter 2K x 2K dan delapan mikrofon untuk menghasilkan video stereoscopic.
Perusahaan lain, seperti GoPro, juga memproduksi multi-camera yang dapat menghasilkan video 360 derajat. Demikian juga startup seperti Jaunt, Lytro, dan Vrse.
(Cas/Isk)
Advertisement